CyberSecure 2025: Penguatan Kolaborasi Pemerintah & Swasta Guna Melindungi Masa Depan Digital Indonesia dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi


Warning: mysqli_query(): (HY000/1114): The table '(temporary)' is full in /home/u6998656/public_html/wp-includes/class-wpdb.php on line 2345

Jakarta, 14 Februari 2025 –  Ekonomi digital mengalami perkembangan pesat di Indonesia, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memperkirakan bahwa sektor ini akan bernilai USD 360 miliar pada tahun 2030 dan memberikan kontribusi antara 20 – 30% terhadap PDB nasional. Pesatnya pertumbuhan ekonomi digital menunjukan besarnya peluang untuk mendorong perluasan ekonomi dan dukungan terhadap Indonesia untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%. Meski positif, momentum pertumbuhan ekonomi digital perlu dijaga terutama melalui penguatan pilar utamanya, yaitu “kepercayaan” (trust). Termasuk dalam hal ini adalah kepercayaan atas transaksi digital, perlindungan data, serta keamanan ekosistem online yang sangat penting dalam mendorong inovasi dan investasi.

Meski memiliki potensi ekonomi yang signifikan, namun pertumbuhan ekonomi digital dibayangi oleh ancaman keamanan (cyber threats) yang meningkat cepat. Sepanjang tahun 2024 Indonesia telah mengalami kenaikan jumlah serangan siber, termasuk dalam bentuk: infeksi malware, pelanggaran data, serta phishing sehingga menyebabkan kerugian finansial yang mencapai miliaran rupiah. Adapun bentuk serangan siber yang ada saat ini pun semakin canggih, karena telah memanfaatkan Kecerdasan Buatan (Artifical Intelligence/AI), sehingga meningkatkan kerentanan individu dan organisasi terhadap dampak kerugian keuangan dan reputasi akibat serangan siber.

Dalam rangka mendukung tercapainya target pertumbuhan ekonomi tinggi periode 2025 – 2029, Indonesia sangat membutuhkan ekosistem digital yang aman dan terpercaya. Keamanan siber menjadi kunci dalam mempertahankan kepercayaan pemangku kepentingan, menjaga momentum pertumbuhan ekonomi digital, serta mendorong investasi, inovasi, dan ketahanan ekonomi nasional.

Selain itu, dalam menghadapi ancaman keamanan siber (cyber threats) Indonesia perlu memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha. Sebagai wujud dari upaya pro-aktif dunia usaha maka Asosiasi Digitalisasi & Keamanan Siber Indonesia (ADIGSI) yang berdiri sejak tahun lalu, bersama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta melalui kemitraan dengan Kaspersky menyelenggarakan kegiatan forum pembahasan strategis bersama narasumber ahli dan praktisi guna mendiskusikan topik keamanan siber secara lebih mendalam.

Mengangkat tema “CyberSecure 2025: Penguatan Kolaborasi Pemerintah & Swasta Guna Melindungi Masa Depan Digital Indonesia dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi,” forum strategis ini mempertemukan pemerintah, lembaga internasional, serta dunia usaha dalam rangka merumuskan solusi inovatif dalam menghadapi ancaman siber yang semakin kompleks. Konferensi ini juga membahas peran pemerintah, organisasi, dan individu dalam memperkuat infrastruktur digital Indonesia secara kolektif.

Bapak Slamet Aji Pamungkas, Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian BSSN, menegaskan dalam pidato kuncinya: “Kolaborasi strategis antara pemerintah dan dunia usaha sangat penting dalam rangka memperkuat ketahanan siber Indonesia, terutama di tengah ancaman yang terus berkembang. Regulator dan pelaku industri harus memahami prioritas serta kepentingan masing-masing guna menciptakan solusi dan respons bersama.”

Lebih lanjut, Ketua ADIGSI, Bapak Firlie Ganinduto, menekankan: “Kolaborasi strategis antara pemerintah dan dunia usaha dalam membangun ketahanan siber harus selaras dengan strategi nasional untuk menjadikan ekonomi digital Indonesia sebagai sumber pertumbuhan baru dan pendorong efektif dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%. Rancangan yang terstruktur dengan baik, didukung oleh eksekusi solid dan komitmen dari pemangku kepentingan, menjadi kunci utama dalam mencapai tujuan ini. Kegiatan perdana ADIGSI hari ini, yang didukung oleh salah satu pemain utama dalam ekosistem keamanan siber, Kaspersky, merupakan langkah awal dalam merealisasikan tujuan tersebut.”

Ibu Genie Sugene Gan, Direktur Urusan Pemerintahan dan Kebijakan Publik Kaspersky, membuka kegiatan hari ini dengan membahas tren keamanan siber global yang dapat menjadi referensi bagi Indonesia. Ia menyoroti tantangan dari penggunaan AI, pergeseran ke everything- as-a-service (XaaS), globalisasi rantai pasokan, serta meningkatnya insiden pelanggaran data.

“Di tengah lanskap keamanan siber yang terus berkembang pesat, pembentukan ADIGSI dilakukan pada saat yang tepat, terutama dalam rangka menyatukan seluruh pemangku kepentingan dalam industri keamanan siber dan mencari solusi bersama atas tantangan yang kita hadapi. Kaspersky sangat senang dapat mendukung ADIGSI sejak awal perjalanannya,” ujar Gan.

Penyelenggaraan forum strategis ini bertujuan untuk menghasilkan solusi inovatif bagi tantangan keamanan siber yang semakin kompleks serta meningkatkan kesadaran organisasi, pemerintah, serta masyarakat atas ancaman siber saat ini, sekaligus mengidentifikasi strategi efektif guna mengurangi risiko serangan siber di Indonesia.

###

Tentang Kaspersky

Kaspersky adalah perusahaan global di bidang keamanan siber dan privasi digital yang didirikan pada 1997. Dengan lebih dari satu miliar perangkat terlindungi dari ancaman siber dan serangan terarah, kecerdasan ancaman dan keahlian keamanan Kaspersky terus berkembang menjadi solusi inovatif untuk melindungi bisnis, infrastruktur kritis, pemerintah, dan konsumen di seluruh dunia. Portofolio keamanannya mencakup perlindungan endpoint terdepan, produk dan layanan keamanan khusus, serta solusi Cyber Immune untuk menghadapi ancaman digital yang semakin canggih. Kami membantu lebih dari 220.000 klien korporat melindungi aset terpenting mereka. Pelajari lebih lanjut di www.kaspersky.com.

Tentang Asosiasi Digitalisasi & Keamanan Siber Indonesia (ADIGSI)

Asosiasi Digitalisasi & Keamanan Siber Indonesia (ADIGSI) didirikan sebagai hasil dialog bersama industri dan pemerintah secara khusus BSSN, dan memiliki visi menjadi pilar utama dalam membangun ekosistem keamanan siber yang kokoh dan berkelanjutan. ADIGSI mendorong kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan organisasi internasional untuk menghadapi ancaman siber yang terus berkembang dan mengembangkan industri keamanan siber nasional. ADIGSI memiliki 7 pilar misi: (a) meningkatkan Kapasitas Industri Keamanan Siber, (b) memperkuat Kemitraan dengan Pemerintah dan Lembaga Terkait,

(c) membangun Kesadaran dan Kepatuhan Terhadap Regulasi Siber, (d) mengembangkan Ekosistem Keamanan Siber yang Tangguh, (e) mendorong Sertifikasi dan Standarisasi di Bidang Keamanan Siber,

(f) mempromosikan Inovasi dan Kewirausahaan di Bidang Keamanan Siber, dan (g) berperan serta dalam melindungi Infrastruktur Kritis Nasional. Untuk informasi lebih lanjut tentang ADIGSI dapat menhubungi: info@adigsi.id.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *