Turun Status Menjadi Waspada (Level II), PVMBG Imbau Masyarakat Sekitar Gunung Agung Tetap Berada di Zona Aman

Sharing is caring!

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM merilis hasil evaluasi status tingkat aktivitas gunung api Agung di Bali. Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental maka tingkat aktivitas Gunung api Agung diturunkan dari LEVEL III (SIAGA) ke LEVEL II (WASPADA) terhitung mulai tanggal 16 Juli 2020 pukul 13.00 WITA.

Kepala PVMBG Badan Geologi, Kementerian ESDM, Kasbani, mengimbau masyarakat yang berada di wilayah gunung api tersebut untuk tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yakni radius 2 km dari Kawah Puncak Gunung api Agung.

“Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung api Agung yang paling terbaru,” kata Kasbani melalui keterangan tertulisnya, Kamis (16/7).

Analisis Data Pemantauan Multi-parameter.

  1. Visual gunung api dalam periode 1 Januari 2020 – 16 Juli 2020 di dominasi oleh asap kawah utama berwarna putih, intensitas tipis dengan ketinggian sekitar 20-150 meter di atas puncak. Erupsi sudah tidak terjadi dan di dominasi oleh hembusan dengan intensitas lemah hingga sedang. Jika dibandingkan visual Gunung api Agung pada Juni 2019 (erupsi terakhir) dengan beberapa bulan terakhir terjadi penurunan aktivitas yang signifikan.
  2. Jumlah kegempaan vulkanik sejak 1 (satu) tahun yang lalu secara umum berangsur mengalami penurunan. Kegempaan vulkanik sesekali masih terekam namun jumlahnya tidak signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa pergerakan magma masih terjadi di dalam tubuh gunungapi namun dengan intensitas rendah.
  3. Kegempaan dalam periode 1 Januari 2020 – 16 Juli 2020 didominasi oleh gempa Hembusan, Vulkanik Dalam, Tektonik Lokal, dan Tektonik Jauh dengan rincian 97 kali gempa Hembusan, 18 kali gempa Vulkanik Dangkal, 62 kali gempa Vulkanik Dalam, 105 kali gempa Tektonik Lokal, dan 711 kali gempa Tektonik Jauh dengan kecenderungan energi yang menurun.
  4. Data deformasi G. Agung sejak sat tahun terakhir menunjukkan kecenderungan deflasi dan dalam beberapa bulan terakhir pola deformasi cenderung stabil .
  5. Anomali panas di permukaan kawah terakhir terdeteksi pada bulan Juli 2019 dan terus mengalami penurunan temperatur yang mengindikasikan rendahnya suplai magma ke permukaan.

Potensi Bahaya

  1. Berdasarkan pemodelan, ancaman bahaya primer G. Agung masih terlokalisir di sekitar area puncak dengan radius bahaya maksimum diperkirakan hingga 2 km dari puncak.
  2. Potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan dapat terjadi terutama pada musim hujan selama material erupsi-erupsi sebelumnya masih terpapar di area lereng dekat puncak. Area yang berpotensi terlanda aliran lahar hujan adalah aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung terutama ke arah Utara, Timurlaut, Tenggara, Selatan dan Baratdaya.

Rekomendasi

  1. Dalam level II (Waspada) ini, masyarakat di sekitar Gunung api Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di dalam area kawah Gunung api Agung dan di seluruh area di dalam radius 2 km dari Kawah Puncak Gunung api Agung. Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung api Agung yang paling aktual/terbaru.
  2. Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak. Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung.
  3. Pemerintah Daerah, BPBD Provinsi dan Kabupaten agar senantiasa berkoordinasi dengan Pos PGA Agung di Karangasem, kabupaten Karangasem atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung.
  4. Seluruh masyarakat maupun Pemerintah Daerah, BNPB, BPBD Provinsi Bali, BPBD Kabupaten Karangasem, dan instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan status maupun rekomendasi G. Agung setiap saat melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang dapat diakses melalui website https://magma.vsi.esdm.go.id atau melalui aplikasi Android MAGMA Indonesia yang dapat diunduh di Google Play. Partisipasi masyarakat juga sangat diharapkan dengan melaporkan kejadian-kejadian yang berkaitan dengan aktivitas G. Agung melalui fitur Lapor Bencana. Para pemangku kepentingan di sektor penerbangan dapat mengakses fitur VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation). (RAF)
Please follow and like us:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *