Pasuruan –PT SUCOFINDO (Persero) memberikan bantuan kepada peternakan sapi perah yang juga tergabung sebagai mitra binaan PT SUCOFINDO (Persero) di Pasuruan, Jawa Timur. “Bantuan ini merupakan komitmen kami sebagai upaya membantu meningkatkan taraf ekonomi, serta mendukung UKM untuk tetap berkarya di masa pandemi, salah satunya untuk mitra binaan kami di sektor peternakan,” kata Direktur Utama PT SUCOFINDO (Persero) Bachder Djohan Buddin.
Adapun Bantuan yang diberikan yaitu berupa pinjaman dengan nilai Rp 660 juta atau setara dengan 30 ekor sapi perah yang tersalurkan kepada 20 peternak sapi di Pasuruan, Jawa Timur dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan dan keselamatan kerja, khususnya standar Physical Distancing.
Selanjutnya, Bachder berharap dengan bantuan yang diterima oleh mitra binaan ini dapat tepat sasaran sehingga dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk mendukung usaha para peternak sapi perah. “Kami pun juga akan memonitor dan evaluasi bagi para peternak, untuk terus mengembangkan usahanya melalui unit PKBL kami,” ujar Bachder.
Senada dengan Bachder, Kepala Unit PKBL PT SUCOFINDO (Persero) Eka Abdullah menyatakan bahwa bantuan ini akan dipantau dan agar penyaluran bantuan tepat sasaran. Oleh karena itu, dalam penyalurannya PT SUCOFINDO (Persero) bekerja sama dengan dengan Koperasi KPSP Setia Kawan Nongkojajar, Pasuruan, Jawa Timur.
Penyaluran bantuan ini menurut Eka nantinya juga akan dilaksanakan di beberapa klaster, seperti klaster paternak sapi potong di Boyolali & Klaten, Jawa Tengah, klaster peternak sapi perah di Kuningan, Jawa Barat, dan klaster peternak sapi di Bogor, Jawa Barat. “Pemilihan wilayah juga telah kami survei sebelumnya oleh tim PKBL SUCOFINDO dengan landasan potensi wilayah,” ujar Eka.
Sebelumnya para peternak sapi berkewajiban menyerahkan proposal terlebih dahulu, setelah lolos verifikasi maka Tim PKBL akan melakukan survei lapangan kepada para peternak. “Laporan Hasil survey lapangan nantinya akan diverifikasi oleh tim dan jika lolos mendapat approval mulai penandatanganan komitmen. Usai penyaluran bantuan ini tim PKBL pun tak luput untuk tetap memonitor dan mengevaluasi. Kami ingin bantuan ini dapat tersalurkan dan dimanfaatkan sesuai dengan usaha mereka,” ujar Eka.
Eka juga menyampaikan bahwa bantuan ini tak hanya fokus di satu sektor peternakan, juga merambahn di sektor lainnya, seperti industri, perdagangan, pertanian dan Jasa sesuai dengan potensi yang ada di wilayah masing-masing.
Sebagai komitmen terhadap pegiat usaha, PT SUCOFINDO (persero) juga telah bekerja sama dengan mitra binaannya dalam memproduksi alat pencegahan Covid-19, seperti pembuatan masker kain, baju hazmat, cairan disinfektan, serta produksi makanan.
Selain itu, SUCOFINDO dalam upaya membantu dalam mengurangi penyebaran Covid-19, memprioritaskan layanan jasa untuk industri Kesehatan, yaitu memberikan pemastian mutu pada peralatan kesehatan dengan pengujian sterilitas dan kalibrasi untuk peralatan kesehatan (ALKES), pengujian pada produk handsanitizer dan cairan disinfektan dan mampu melayani jasa spraying disinfektan di cabang-cabang SUCOFINDO yang termasuk dalam wilayah redzone.
SUCOFINDO juga telah membentuk Task Forced, untuk menyusun protokol pencegahan COVID-19 untuk pegawai di area kerja, maupun di area publik.
Salah satu bentuk implementasinya adalah kewajiban pemakaian masker, dilakukan pengukuran suhu tubuh bagi yang akan memasuki gedung Graha SUCOFINDO dengan menggunakan thermo gun, menerapkan physical distancing yang salah satunya mengikuti tata cara penggunaan lift yang berjarak.
SUCOFINDO juga telah melakukan penataan ruangan yang berjarak dan rutin penyemprotan cairan disinfektan selama dua minggu sekali di dalam kantor. Selain itu terdapat protokol pelaksanaan pekerjaan lapangan (offsite) dengan salah satunya pemakaian APD lengkap sesuai dengan standar operasional industri.
“Khusus kepedulian terhadap masyarakat yang terdampak COVID-19, SUCOFINDO juga turut menyalurkan beberapa kebutuhan yang dibutuhkan dalam menangani pandemi Covid-19 bagi masyarakat maupun pihak medis di beberapa wilayah seperti Jakarta, Jambi dan Makassar sebagai wujud implementasi BUMN Untuk Indonesia,” tutup Bachder.
Tentang Sucofindo
PT Sucofindo (Persero) adalah perusahaan inspeksi pertama di Indonesia dan didirikan pada tanggal 22 Oktober 1956. Sebagai BUMN, Pemerintah Indonesia merupakan pemegang saham utama dengan kepemilikan 95 persen.
Bisnis Sucofindo bermula dari jasa pemeriksaan dan pengawasan di bidang perdagangan membantu pemerintah dalam menjamin kelancaran arus barang dan pengamanan devisa negara. Kemudian Sucofindo melakukan diversifikasi jasa di bidang, laboratorium analitis, keteknikan, audit, assessment, konsultansi, pelatihan dan berbagai kegiatan penunjang terkait, diantaranya di bidang pertanian, kehutanan, migas, pertambangan, konstruksi, industri pengolahan, kelautan, perikanan, transportasi, energi baru dan terbarukan, dan teknologi informasi.
Sucofindo memiliki 60 titik layanan yang tersebar di seluruh Indonesia, dikelola secara terpadu dan didukung oleh para ahli di berbagai bidang. Jaringan laboratorium yang luas menyediakan layanan dekat dengan pelanggan di seluruh Indonesia.