Jakarta – Setelah peluncuran 57 produk inovasi percepatan penanggulangan Covid-19 oleh Presiden RI pada Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2020, peluncuran Mobile Lab BSL-2 di Rumah Sakit Moh. Ridwan Meuraksa pada 16 Juni 2020, serta keluarnya izin edar 5 ventilator karya anak bangsa, hari ini melengkapi kebanggaan bangsa Indonesia, Menristek/Kepala BRIN menyaksikan penyerahan secara simbolis COVENT-20 karya Universitas Indonesia dari Rektor UI Ari Kuncoro kepada Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo di Graha BNPB Jakarta (24/06).
COVENT-20 merupakan salah satu produk ventilator yang dihasilkan melalui Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 Kemenristek/BRIN dan telah lolos uji produk dari Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) pada Tanggal 15 Juni 2020 dan mendapatkan ijin edar dari Kementerian Kesehatan pada Tanggal 19 Juni 2020. Keberhasilan tersebut melengkapi 4 ventilator lainnya hasil inovasi berbagai institusi yang telah mendapatkan ijin edar dari Kementerian Kesehatan.
Dalam acara penyerahan COVENT-20, Menteri Bambang menyatakan apresiasinya kepada para peneliti yang berasal dari berbagai disiplin ilmu di UI serta institusi mitra yang telah berhasil melakukan riset dan inovasi ventilator tersebut.
“Saya sangat mengapresiasi para peneliti kita, khususnya dari UI, karena dalam kurun waktu yang cukup singkat di masa pandemi ini, ternyata mampu menghasilkan produk ventilator yang sebelumnya tidak pernah kita buat,” ujar Menteri Bambang. Menurut Menteri Bambang, saat ini sudah ada 5 produk ventilator yang telah memiliki ijin edar, dan 5 produk lainnya sedang dalam proses pengujian di BPFK.
Menristek/Kepala BRIN juga sangat mengapresiasi dukungan penuh dari BNPB khususnya Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo yang terus mendukung Konsorsium Riset dan Inovasi COvid-19 bentukan Kemenristek/BRIN pada awal Maret 2020, penyerahan produk inovasi pertama hasil konsorsium pada 6 April 2020, launching 57 produk inovasi penanggulangan Covid-19 oleh Presiden Republik Indonesia, launching pengoperasian Mobile Lab BSL-2 di Rumah Sakit Moh. Ridwan Meuraksa dan saat ini yaitu penyerahan secara simbolis salah satu produk ventilator karya anak bangsa yang telah mendapatkan izin edar dari Kemenkes yaitu COVENT-20 dari Universitas Indonesia.
“Hal lain yang membanggakan kita semua, adalah kenyataan bahwa inovasi-inovasi yang dihasilkan tersebut lahir karena kolaborasi yang baik antara peneliti dari berbagai disiplin ilmu dan berbagai institusi,” lanjut Menteri Bambang. Adanya pandemi Covid-19 telah menyatukan tekad dan semangat para inventor dan inovator kita untuk berkolaborasi dan bermitra dengan pihak swasta yang telah menghasilkan produk percepatan penanggulanan pandemi Covid-19. Sinergi yang baik unsur-unsur triple helix antara akademisi, pemerintah, dan swasta telah menghasilkan berbagai produk inovasi yang bermanfaat saat ini diharapkan menjadi titik tolak kebangkitan bangsa Indonesia yang ditandai dengan kemajuan ekonomi yang digerakkan oleh produk-produk inovasi.
Diketahui bahwa Ventilator UI dikembangkan oleh para peneliti di Fakultas Teknik UI (FTUI) dan Fakultas Kedokteran UI (FKUI), Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), RSUP Persahabatan Jakarta, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II Jurusan Teknik Elektromedik. Saat ini, COVENT-20 diproduksi oleh beberapa mitra produsen Alat Kesehatan (Alkes) diantaranya PT Enesers Mitra Berkah, PT Graha Teknomedika, dan PT PINDAD. Produksi COVENT-20 dilakukan dengan skema penggalangan donasi dari beberapa perusahaan, komunitas masyarakat dan alumni UI di bawah koordinasi Ikatan Alumni Fakultas Teknik UI (ILUNI FTUI).
Rektor UI, Ari Kuncoro menjelaskan bahwa dengan adanya produk ventilator ini diharapkan dapat membantu penanggulangan Covid-19 di seluruh Indonesia sebagai wujud kemandirian produksi alat kesehatan dalam negeri. “Penyerahan ini mewakili 300 ventilator COVENT-20 yang akan didistribusikan kepada lebih dari 180 rumah sakit rujukan COVID-19 dan rumah sakit di seluruh Indonesia melalui skema donasi. Pendistribusian diharapkan selesai pada akhir Juni 2020. Angka 300 tentunya masih jauh dan pemenuhan kebutuhan di Indonesia,” tutur Ari.