Jakarta – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi hari ini, Kamis 25 Juni 2020, meninjau operasional Bandara Internasional Soekarno-Hatta di tengah pandemi global COVID-19.
Menhub didampingi oleh Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto dan President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin.
Di dalam kesempatan ini, Menhub melihat langsung bagaimana prosedur yang diberlakukan di masa adaptasi kebiasaan baru ini dijalankan di Soekarno-Hatta
“Kami memantau sejauh mana prosedur diterapkan. Faktanya, protokol kesehatan dijalankan dengan baik dan efisien di Bandara Soekarno-Hatta,” ujar Menhub Budi Karya Sumadi.
Adapun di tengah pandemi ini, traveler di Bandara Soekarno-Hatta harus menjalankan prosedur yang mengacu pada:
1. Surat Edaran No. 07/2020 tentang Kriteria dan Persyaratan Perjalanan Orang Dalam Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Menuju Masyarakat Produktif dan Aman COVID-19, yang diterbitkan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.
2. Peraturan Menteri Perhubungan No. 41/2020 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 18/2020 tentang Pengendalian Transportasi Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran COVID-19.
3. Surat Edaran Menteri Perhubungan No. 13/2020 tentang Operasional Transportasi Udara Dalam Masa Kegiatan Produktif dan Aman dari COVID-19.
Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto mengatakan setiap stakeholder di sektor penerbangan harus mendukung dipenuhinya prosedur yang ditetapkan di tengah pandemi agar menumbuhkan kepercayaan masyarakat.
“Kita akan lihat seberapa jauh aturan ini dipenuhi penumpang, operator, dan ini semua bila dipenuhi maka semua pihak akan percaya. Animo menggunakan transportasi udara secara natural akan naik bertahap,” jelas Dirjen Perhubungan Udara.
Saat ini di Bandara Soekarno-Hatta, jelas Dirjen Perhubungan Udara, pergerakan pesawat juga sudah meningkat cukup signifikan.
“Berdasarkan data kemarin ada sekitar 280 pergerakan pesawat per hari. Kita tahu di awal pada saat Lebaran di bawah 100 pergerakan per hari. Jadi, peningkatannya sudah 250% sampai 300% untuk Soekarno-Hatta,” jelas Dirjen Perhubungan Udara.
Travelation permudah traveler
Sementara itu, President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan prioritas bagi perseroan adalah menjaga konsistensi seluruh stakeholder di Soekarno-Hatta dalam mendukung penerapan prosedur.
“Prioritas kami adalah menjaga konsistensi penerapan prosedur. Ini sangat penting, karena regulasi bergerak dinamis sesuai perkembangan yang ada. Kemudian, prioritas kami yang kedua adalah bagaiman membuat traveler merasa nyaman untuk terbang, bagaimana mereka menjalani proses dengan nyaman.”
“Tadi, dalam rapat bersama Menhub dan Dirjen Perhubungan Udara, diputuskan juga pemanfaatan teknologi harus dilakukan sebagai solusi terkait masih terbatasnya kapasitas slot penerbangan. Melalui teknologi digital, pergerakan penumpang di terminal dapat lebih lancar dan cepat sehingga slot penerbangan dapat ditingkatkan,” jelas Muhammad Awaluddin.
Adapun saat ini PT Angkasa Pura II telah melakukan uji coba aplikasi Travelation di seluruh bandara yang dikelola. Travelation merupakan aplikasi pengecekan secara digital terhadap dokumen-dokumen yang dipersyaratkan bagi traveler untuk dapat melakukan penerbangan.
Dokumen yang dipersyaratkan itu adalah identitas diri, tiket penerbangan, dan surat hasi rapid test/PCR test yang masih berlaku.
Menhub sangat mendukung dan mengapresiasi surat rapid test/PCR test dapat dicek sepenuhnya secara digital melalui aplikasi Travelation. Hal ini dapat dilakukan, mengingat saat ini berbagai institusi penyedia fasilitas rapid test/PCR test juga sudah diakui dan terdaftar di Kementerian Kesehatan. Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kementerian Kesehatan Bandara Soekarno-Hatta Dokter Anas Ma’ruf menambahkan, pengecekan digital terhadap surat hasil rapid test/PCR test memang dapat dilakukan dengan sejumlah persyaratan.
Muhammad Awaluddin menekankan disiplin seluruh stakeholder dalam menjalankan prosedur dan aturan harus tetap dijaga sehingga pasar merespons baik untuk kemudian kembali tercipta keseimbangan dalam penawaran dan permintaan.