Jakarta – Geliat ekonomi memasuki Adapatasi Kebiasaan Baru atau AKB sudah mulai terlihat, meski dibatasi. Pemerintah telah mengizinkan pembukaan 90 persen ekonomi di Zona Biru dan 60 persen di Zona Kuning, sehingga UMKM dan geliat ekonomi bisa perlahan-lahan kembali hidup.
Agar UMKM mampu hidup, maka perlu peningkatan kapasitas pelakunya, terutama dalam menghadapi kebiasaan baru, yakni serba online.
Hal itu dikatakan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil saat memberikan keynote speech pada webinar “UMKM Jabar di Era Adaptasi Kebiasaan Baru” dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (24/6/2020).
“Kalau Jabar tidak melakukan upaya-upaya ekonomi, tidak melakukan AKB bulan Juni ini, hasil hitungan (pertumbuhan) ekonomi bisa minus di bawah 0 persen. Dengan pembukaan ekonomi, kita bisa pertahankan (pertumbuhan ekonomi) maksimal 2 sampai 3 persen,” ujar gubernur.
Adapun berdasarkan laporan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar pada 12 Juni lalu, 10 daerah yang berada di Zona Kuning atau Level 3 adalah Kabupaten Bekasi, Bogor, Garut, Indramayu, Karawang, Sukabumi, dan Kota Bandung, Bekasi, Bogor, dan Depok.
Sementara 17 daerah di Zona Biru atau Level 2 yakni Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Ciamis, Cianjur, Cirebon, Kuningan, Majalengka, Pangandaran, Purwakarta, Subang, Sumedang, dan Tasikmalaya, serta Kota Banjar, Cimahi, Cirebon, Sukabumi, dan Tasikmalaya.
Selama pandemi COVID-19 ini ada sekitar 37 ribu Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang terdampak karena daya beli masyarakat yang menurun, bahan baku sulit didapat, serta aktivitas ekspor dan impor yang dibatasi.
Selain itu, tren masyarakat pun mulai beralih ke digital. Untuk itu, Kang Emil mengimbau para pelaku UKM untuk bermigrasi menggunakan teknologi digital mengikuti tren yang ada di masyarakat.