Jakarta – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) mendukung swa sembada pangan khususnya pemenuhan kebutuhan daging sapi dengan tetap mengoperasikan enam kapal ternak yang sudah beroperasi sejak tahun 2018 lalu.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Ditjen Hubla Kemenhub) terus mendorong swasembada pangan terutama untuk bahan makan daging sapi nasional agar kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi.
“Pengoperasian enam kapal ternak tersebut memiliki jadwal yang tetap dan teratur (liner) meskipun di tengah wabah pandemi Covid-19, sehingga dapat memberikan kepastian waktu bagi para pengguna jasa untuk mempersiapkan dan mengirimkan hewan ternaknya,” jelas Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Wisnu Handoko di Jakarta, Rabu (24/6/2020).
Adapun keenam kapal ternak yang dimaksud adalah KM. Camara Nusantara 1 yang dioperasikan PT. Pelni, KM. Camara Nusantara 2 dioperasikan PT. Pelayaran Wirayuda Maritim, KM. Camara Nusantara 3 dan KM. Cemara 4 dioperasikan PT. Subsea Lintas Globalindo, KM. Camara Nusantara 5 dioperasikan PT. Luas Line. Kelima kapal ini beroperasi dengan pelabuhan pangkal di Kupang, NTT. Sedang satu kapal lagi yaitu KM. Camara Nusantara 6 dioperasikan PT. ASDP beroperasi dengan pelabuhan pangkal di Kwandang Gorontalo.
“Dari data yang ada sampai dengan Juni 2020 sebanyak 13.163 ekor sapi, 24 ekor kambing dan 24 ekor kuda telah diangkut oleh ke enam kapal tersebut guna mendukung pemenuhuan kebutuhan daging di seluruh wilayah Indonesia terutama wilayah Propinsi DKI Jakarta,” kata Capt. Wisnu.
Menurutnya, program pengoperasian kapal khusus angkutan ternak yang disediakan Kementerian Perhubungan merupakan salah satu implementasi dari program Tol Laut dalam mendukung pemenuhan ternak dari daerah sentra produksi ternak ke wilayah konsumen sehingga biaya pengoperasiannya masih mendapatkan subsidi dari Pemerintah dalam hal ini melalui Anggaran Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
“Dalam tiga tahun terakhir anggaran subsidi pengoperasian enam kapal ternak yang disediakan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan juga terdapat kenaikan, dimana pada 2020 ini kami mengalokasikan dana sebesar Rp46,5 Milliar. Jumlah ini lebih besar dari pada anggaran pada 2018 sebesar Rp36,8 Milliar, dan 2019 sebesar Rp23,3 Milliar,” ujar Capt. Wisnu.
Sedangkan untuk rute enam trayek yang dilayani 6 kapal ternak, masing-masing adalah Trayek RT-1 dengan pelabuhan pangkal Kupang, NTT melayani rute Pelabuhan Kupang – Waingapu – Tanjung Priok – Cirebon – Kupang; Trayek RT-2 dengan pelabuhan pangkal Kupang NTT melayani rute Kupang – Wini – Atapupu – Tanjung Priok/Banjarmasin/Samarinda – Kupang; Trayek RT-3 dengan pelabuhan pangkal Kupang, NTT melayani rute Kupang/Bima – Tanjung Priok – Kupang/Bima; Trayek RT-4 dengan pelabuhan pangkal Kupang, NTT melayani rute Kupang – Wini – Atapupu – Samarinda/Balikpapan – Kupang; Trayek RT-5 dengan pelabuhan pangkal Kupang, NTT melayani rute Kupang – Banjarmasin – Bima – Banjarmasin – Kupang; dan Trayek RT-6 dengan pelabuhan pangkal Kwanang, melayani rute Kwandang – Tarakan – Balikpapan/Samarinda – Kwandang.