Hindari Covid-19, Tausiah Jelang Ramadhan BPSDM PUPR Dilakukan Secara Online

Jakarta, 22 April 2020 – Seperti waktu-waktu sebelumnya, setiap menjelang bulan Ramadan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) selalu mengadakan siraman rohani bagi seluruh pegawainya.

Begitupun dengan tahun ini. Hanya saja siraman rohani kali ini diberikan secara online yang bisa disimak seluruh pegawai dari rumah masing-masing.

Ceramah kali ini disampaikan oleh Ustadz Yovin Abu Hammam, dengan tema menghidupkan Al Quran dalam keluarga di Bulan Suci Ramadhan. Ustadz Yovin menuturkan, manusia kecil sekali di hadapan Allah SWT. Untuk itu manusia harus tetap melaksanakan dan menjauhi larangan Allah SWT.

Dengan kondisi saat ini yang terbaik, adalah menikmati waktu di rumah bersama keluarga. Dalam kondisi saat ini juga apabila manusia banyak berbagi kepada sesama, maka pahala yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan ikhtikaf di masjid selama satu bulan penuh, sebab hubungan sesama manusia yang saling membantu jauh lebih baik. Dalam menghadapi situasi saat ini, Ustadz Yovin menekankan, bahwa beribadah di rumah, termasuk sholat tarawih, bukan berarti tidak tawakal kepada Allah SWT. Sebaliknya dapat diartikan, bahwa menyelamatkan satu jiwa orang beriman pahalanya sama dengan menjaga seluruh umat beriman di dunia. “Jadi tidak harus sholat di masjid. Jika kita berpuasa karena Allah SWT, niscaya setelah Bulan Ramadhan usai diharapkan menjadi bayi yang terlahir kembali,” ujar Ustadz, seraya menambahkan sholat tarawih di rumah bersama imam pahalanya seperti solat semalam suntuk, dan kadar pahalanya berbeda dengan malam yang lain. Jadi meskipun sunnah sebaiknya sholat tarawih tetap dilaksanakan, karena ibadah di rumah bukan penghalang untuk tetap bertaqwa kepada Allah SWT.

Ustadz Yovin lebih lanjut berpesan agar manisia tidak malu untuk belajar Alquran dan tidak berhenti belajar agama, karena agama yang membuat bahagia di akhir. “Allah SWT akan selalu memaafkan umatnya. Dan umat muslim yang yakin Allah SWT tidak akan memaafkannya, termasuk dosa besar. “Sebaik-baiknya orang yang berbuat kesalahan, adalah mereka yang bertaubat,” ujarnya

Untuk itu umat muslim agar memberi contoh yang baik terhadap keluarga. “Jika kita menyuruh anak untuk mengaji, kita pun begitu, jangan malah sibuk dengan bermain gadget sendiri. Dalam hadist lain rasulullah bersabda, orang yang berpuasa mendapat dua kebahagiaan, yakni ketika dia iftar (berbuka puasa) dan surga.

Lebih lanjut Ustadz Yovin mengingatkan umat muslim yang berpuasa agar minum air putih dan menjalankan makaj sahur. Perbedaan orang mukmin dan orang yahudi dalam berpuasa, adalah dari santap sahurnya dan menghindari ghibah, sebab hanya menghabiskan pahala sholat . “Sibukkan diri dengan memperbaiki diri sendiri. Jika kita buka aib sodara, Allah Swt suatu saat akan membuka aib kita. Ketika berpuasa, jangan sampai meninggalkan sholat. Islam dibangun diatas lima perkara. Usahakan sholatnya berjamaah. Banyak berdoa di bulan Ramadhan insyaAllah mustajab,” tutur ustadz, seraya berharap dengan adanya tausiyah online tersebut dapat menambah khazanah iman pegawai, meskipun tidak bertemu secara langsung, dan dapat meyakinkan diri, bahwa ibadah di rumah untuk saat ini adalah jalan terbaik untuk membantu sesama manusia dalam memerangi pandemi Covid-19.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *