Ibu Negara Iriana Jokowi Sampaikan 3 Pesan untuk Anak-anak Indonesia

Sharing is caring!

JAKARTA, SENIN (17/02/2020) –  Sekitar 2.5 jam Ibu Negara Hj. Iriana Joko Widodo meluangkan waktu bergembira bersama anak-anak di Balai Rehabilitasi Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) “Handayani” . Ada tiga pesan Ibu Negara kepada anak-anak. 

Sekitar 500 anak-anak  yang  memerlukan perlindungan khusus mengungkapkan kegembiraan dengan tarian dan nyanyian. Didampingi Ibu Wury Ma”ruf Amin dan para pendamping pejabat yang tergabung dalam OASE-KIM (Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju), Ibu Negara menyemangati anak-anak agar tetap optimistis menyambut masa depan.

“Pesan saya kepada anak-anak, agar  tetap giat belajar, tidak lupa berdoa dan berolahraga, ” kata Ibu Negara, dalam kegiatan bersama anak-anak bertajuk” Temu Sapa”,  di kompleks BRSAMPK “Hanyadani”,  Bambu Apus,, Jakarta Timur,  Senin (17/02/2020).

Kepada media, Penasehat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Sosial Grace Batubara  menyatakan, kehadiran Ibu Negara Joko Widodo dan Ibu Wury Ma’ruf Amin merupakan bentuk merupakan bentuk cinta dan dukungan bagi perkembangan dan perlindungan sosial anak-anak Indonesia.

Seperti diketahui, beberapa waktu sebelumnya, marak diberitakan media tentang berbagai kasus kekerasan anak. “Ini merupakan bentuk dukungan dan cinta Ibu Negara dan Ibu Wury, agar anak tidak kehilangan kegembiraannya dan agar mereka terus bersemangat,” kata Grace Batubara. 

Kata Grace pula,  kasus-kasus seperti perundungan,  bullying, perdagangan anak, dan berbagai bentuk kekerasan terhadap anak lainnya, masih terjadi di berbagai pelosok tanah air  “Dengan kehadiran  beliau, kami berharap, anak-anak bisa bangkit semangatnya, bisa mendapatkan kepercayaan diri, dan bisa kembali ke tengah-tengah masyarakat ,” kata Grace.

Dalam sambutannya di hadapan anak-anak, Penasehat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Sosial Grace Batubara  menyatakan, agar anak-anak tetap semangat.

Grace juga memotivasi anak-anak agar tidak ragu meraih cita-cita. Mengutip nasehat Presiden Soekarno, Grace meminta anak-anak untuk menggantungkan cita-cita setinggi langit.  

“Gantungkan cita-citamu setinggi langit. Kalau kau terjatuh, kau akan terjatuh di antara bintang-bintang,” kata Grace.

Anak-anak yang hadir dalam acara “Temu Sapa”  tampak semuanya ceria bersama dalam rangkaian acara yang seru dan menyenangkan,  Acara diawali dengan salam sapa dari Ibu Hj. Iriana Joko Widodo, Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin, OASE-KIM dan Ibu Mensos Grace Batubara.

Anak- anak lalu diberi kesempatan menuliskan keinginan dan harapan diri di atas kanvas sambil menyaksikan video curahan hati harapan anak-anak Indonesia  yang dipandu oleh  Ketua Komisi Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait.  Salah satu pesan mendalam kiriman video dari EES di Dompu NTB menyampaikan bahwa, “di balik keterbatasan yang kumiliki terselip kelebihan yang kumiliki”.

Ibu Negara melanjutkan acara dengan terus menyapa dan bergembira. Psikolog anak Seto Mukyadi mengajarkan berbagai motivasi agar seluruh anak-anak Indonesia tetap semangat mengejar impian.

Pesan-pesan moral yang didapat dari seluruh rangkaian acara hari ini menguatkan kepada kita semua bahwa anak memiliki 4 Hak Dasar meliputi : Hak Hidup, Hak Tumbuh Kembang, Hak Perlindungan dan Hak Partisipasi.

Antusias anak-anak mengikuti acara tersebut semakin meriah dengan kehadiran dua penyanyi cilik Evelyn yang membawakan lagu “Kasih Ibu” serta Kiara Handoko dengan lagu “Indonesia Pusaka .

BRSAMPK “Handayani” memiliki fasilitas lengkap. Di antaranya kantor Rumah Perlindungan Sosial Anak (TPSA), Gedung Minat Bakat, sekolah SLB-E, poliklinik, gedung keterampilan las, gedung keterampilan pendingin, gedung keterampilan sablon, gedung keterampilan otomotif, aula, asrama, masjid, laboratorium terapi psikososial, asrama anak berhadapan dengan hukum, rumah aman ( _safe house_ ) dan rumah antara.

Dengan fasilitas yang lengkap tersebut, data realisasi 2019 menunjukkan bahwa sebanyak 1.406 anak menerima layanan rehabilitasi. Sebanyak 529 anak diberi bantuan bertujuan sebesar Rp1 juta/anak, 25 anak mendapat respon kasus, 571 PPKS dalam balai, 101 anak mendapat intervensi krisis, dan 180 siswa mendapat layanan peduli sekolah.

Please follow and like us:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *