Karangasem, Bali (29/11) – “Perempuan harus bisa menjadi pahlawan ekonomi keluarga, banyak cara yang bisa dilakukan salah satunya dengan menjadi perempuan wirausaha. Sudah saatnya perempuan mulai melakukan upaya-upaya preventif dengan berwirausaha yang nantinya akan berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga,” tutur Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga saat melakukan ”Bincang Bintang” bersama para pendamping dan nasabah Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera oleh PT. Permodalan Nasional Madani (PNM Mekaar), di GOR Karangasem, Bali.
Bicara soal kesejahteraan keluarga, persepsi lama yang terbentuk di masyarakat mengatakan suami merupakan tulang punggung keluarga yang mencari nafkah sedangkan istri hanya mengurusi urusan domestik. Menteri Bintang menegaskan anggapan seperti ini harus segera diperbaiki, sebab seluruh unsur dalam keluarga memiliki tanggungjawab dan kewajiban mendukung terwujudnya kesejahteraan keluara itu sendiri.
”Setiap keluarga harusnya mempunyai strategi untuk berjuang meningkatkan kesejahteraan seluruh anggota keluarga. Peran perempuan dalam sebuah rumah tangga sejatinya layak diperhitungkan dan perlu dikembangkan. Bukan berarti semua ibu nantinya harus meninggalkan rumah dan anak-anak mereka untuk bekerja mencari nafkah. Akan tetapi bisa melalui berbagi peran yang setara dalam keluarga,” tambah Menteri Bintang.
Sementara itu, Direktur Bisnis I PT. PNM, Abianti Riana menuturkan PNM Mekaar lahir karena melihat kesempatan pada perempuan pra sejahtera yang memiliki waktu dan talenta, jika dibantu dengan permodalan yang baik akan mampu memberikan dampak yang luar biasa. Program PNM Mekaar dikuatkan dengan aktivitas pendampingan usaha oleh para pendamping Mekaar. Tujuannya agar dapat menjembatani kesenjangan akses pembiayaan sehingga para nasabah mampu mengembangkan usaha mereka.
“Di Bali, PNM Mekaar baru ada sejak April 2019 namun, hingga saat ini sudah memiliki 7 kantor cabang yang sudah melayani sebanyak 11.500 nasabah dan diharapkan jumlah ini akan terus meningkat. Tentunya dalam perjalanan kami ke depan PNM Mekaar tidak mampu berjalan sendiri, perlu ada kolaborasi dan sinergi termasik dengan Kemen PPPA,” tambah Abianti.
Menteri Bintang berpesan agar kedepannya para pendamping dan nasabah PNM Mekaar tidak hanya mahir di bidang kewirausahaan saja, namun juga memahami isu-isu pemberdayaan perempuan, perlindungan perempuan dari tindak kekerasan, ketahanan keluarga, pemenuhan hak-hak anak serta perlindungan anak dari tindak kekerasan. “Harapan khusus bagi para nasabah dan pendamping PNM Mekaar mari kita bersama-sama membantu menyampaikan dan meyebarluaskan program-program Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (PPPA) kepada keluarganya masing-masing dan masyarakat dilingkungan sekitarnya,” ujar Menteri Bintang.
Dalam kesempatan yang sama Direktur Utama Pegadaian, Kuswiyoto menyampaikan Pegadaian juga memiliki konsern pada pemberdayaan perempuan. “Kami ingin perempuan khusunya ibu rumah tangga bisa memberikan kontribusi yang nyata dalam keuangan keluarganya,” ujar Kuswiyoto
Kuswiyoto menambahkan saat ini Pegadaian memiliki 13,3 juta nasabah dimana 9,5 jutanya atau sekitar 72% merupakan perempuan dan 40% dari mereka merupakan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Sekarang ini memang sudah banyak perempuan yang sukses di bidang usaha, tentunya mereka ikut menjadi penopang keuangan keluarga.
“Tentunya besar keinginan saya agar kita semua, baik pemerintah, dunia usaha khususnya BUMN bisa menjalin kerjasama, bersinergi demi kepentingan perempuan dan anak di Indonesia. Saya optimis jika kita menyatukan kekuatan kita masing-masing maka niscaya apa yang kita sama-sama ingin tuju akan tercapai dengan lancar,” tutup Menteri Bintang.