Jakarta – PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Hulu Energi bersama Conocophillips (Grissik) Ltd, Talisman (Corridor) Ltd, dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaksanakan penandatangan kontrak kerjasama wilayah kerja (WK) Corridor.
Penandatangan dilakukan oleh Kepala SKK Migas – Dwi Sutjipto, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi Corridor (PHE Corridor) – Taufik Aditiyawarman, President Conocophillips (Grissik) Ltd – Bijan Agarwal, Regional Executive Director Talisman – Ferdinando Rogardo dan atas persetujuan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) – Arifin Tasrif, pada Senin 11 November 2019 di Kantor Kementerian ESDM.
Persetujuan perpanjangan Kontrak Kerja Sama Wilayah Kerja Corridor telah ditetapkan dengan Pemegang Participating Interest (PI) : ConocoPhillips (Grissik) Ltd. (46%), Talisman Corridor Ltd. (Repsol) (24%), dan PHE Corridor (30%). PI yang dimiliki para pemegang interes tersebut termasuk PI 10% yang akan ditawarkan kepada Badan Usaha Milik Daerah.
Direktur Utama PHE Corridor, Taufik Aditiyawarman menjelaskan, “Ada kenaikan komposisi Participating interest pada perjanjian kontrak kerjasama ini, semula Pertamina hanya memiliki PI 10% menjadi 30%,” ujarnya.
Pertamina juga memastikan telah siap menjadi operator Blok Corridor pada 2026, atau tiga tahun setelah kontrak berjalan di Blok Corridor. Bagi Pertamina, mengelola Blok Corridor ini sangat strategis karena nantinya akan terintegrasi dengan Blok Rokan yang dikelola Pertamina pada 2021 dan Kilang Dumai di Riau.
Kontrak Bagi Hasil WK Corridor akan berlaku untuk 20 tahun, efektif sejak tanggal 20 Desember 2023 dan menggunakan skema Gross Split. Perkiraan nilai investasi dari pelaksanaan Komitmen Kerja Pasti (KKP) 5 tahun pertama sebesar USD25.000.000 dan Bonus Tanda Tangan sebesar USD250.000.000.
Berdasarkan data saat ini WK Corridor memiliki luas 2.095,25 Kilometer persegi sebagian besar berada di Provinsi Sumatera Selatan. Pertamina juga memiliki 4 wilayah kerja aktif di area Sumatera Selatan yaitu Pertamina EP Aset 1, PHE Jambi Merang, PHE Ogan Komering dan PHE Raja Tempirai.
“Lokasi WK Corridor berada di wilayah administrasi yang sama dengan WK Jambi Merang yang saat ini dikelola oleh PHE Jambi Merang yaitu di Kabupaten Musi Banyuasin. Tentu ini akan menjadi nilai tambah bagi Pertamina saat menjadi operator WK Corridor,” papar Taufik.
Sementara itu, Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H. Samsu menyatakan, Pertamina menyambut baik keputusan Pemerintah yang telah menetapkan perpanjangan kontrak kerjasama dan menyetujui kenaikan hak partisipasi Pertamina sebesar 30% di Blok Corridor dari sebelumnya yang hanya 10%. Kenaikan hak partisipasi tersebut akan dimulai setelah tahun 2023.
Dharmawan menambahkan peningkatan hak partisipasi bagi Pertamina merupakan skema terbaik yang telah disepakati antara ketiga pihak pemegang PI yakni Conoco Phillips (Grissik) Ltd, Talisman Corridor Ltd (Repsol), dan PT Pertamina Hulu Energi Corridor. Menurutnya, skema ini baik untuk mengurangi risiko operasi terhadap keberlangsungan dan juga tingkat produksi.
“Pertamina bersemangat untuk mengelola blok ini yang merupakan lapangan fractured basement gas play yang menantang. Kami berkomitmen untuk melakukannya dengan baik guna menjaga kesinambungan produksi di Blok tersebut,“ ujar Dharmawan.**