Manfaatkan Industri 4.0 Bio Farma Miliki Bank Plasma Nutfah

Perkembangan teknologi khususnya di era industri 4.0, dimanfaatkan secara baik oleh Bio Farma, dalam pemanfaatan lahan demplot koleksi master seed rumput dan pakan ternak yang sengaja dikoleksi oleh Bio Farma, yang merupakan salah satu dari kegiatan Community Development dari Bio Farma, hasil kolaborasi bersama Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Serpong.

Koleksi master seed rumput ini, bertujuan untuk menambah variasi dan mencari rumput yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh hewan ternak, khususnya yang ada di Bio Farma seperti kuda sebagai hewan donor terutama untuk pembuatan serum Anti Tetanus Serum (ATS), Anti Difteri Serum (ADS) dan Anti Bisa Ular (ABU).

Selama ini, pakan yang diperuntukan untuk hewan donor tersebut, masih mengandung serat yang tinggi dan kadar protein yang masih rendah, maka dari itu Bio Farma mencari jenis pakan ternak terbaru yang memiliki kadar nutrisi yang lebih baik yang diperoleh dari pegunungan yang berada di wilayah Bio Farma Cisarua, seperti Gunung Burangrang, Gunung Tangkubanparahu, dan Bukittunggul.

Rumput yang saat ini akan menjadi andalan Bio Farma untuk digunakan sebagai pakan adalah, rumput mentega atau rumput kikuyu (Pennisetum clandestinum Hochst ex. Chiov), yang memilki kadar protein yang tinggidengan serat kasar rendah (18,05 %) yang dapat berfungsi sebagai suplemen bagi hewan ternak. Selain rumput kikuyu jenis rumput lainnya adalah rumput gajah mini (Pennisetum purpureum cv. Mott) sebagai pakan utama untuk hewan ternak, yang memiliki kadar protein sebaik rumput kikuyu.

Menurut Penanggung Jawab pengelolaan Rumput Pakan Ternak binaan Bio Farma, Kiki Hendarsyah, rumput kukiyu ini sebagai Special Purposes, sudah teruji untuk nutrisinya dan mengandung protein sebanyak 16%, dibandingkan pakan ternak pada umumnya, “Rumput kikuyu ini, memang bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak, hanya saja, tantangannya adalah rumput jenis ini memilki kuantitas produksi yang terbatas dibandingkan dengan jenis rumput lainnya seperti rumput gajah mini. Oleh karenanya kikuyu ini, dijadikan suplemen atau tambahan, dan rumput gajah mini, dijadikan pakan utama dengan kandungan protein sebanyak 12 – 14%” ujar Kiki.

Kiki menambahkan, bibit rumput yang ditanam dikawasan Bio Farma Cisarua, dapat juga | 2 dimanfaatkan oleh masyarakat umum, yaitu dengan melibatkan kelompok tani dan kelompok ternak yang juga dapat menanam jenis rumput ini dilahan mereka yang nantinya akan dimanfaatkan untuk kelompok ternak lain atau untuk ternak mereka sendiri, sehingga akan mendatangkan nilai ekonomi bagi masyarakat.Diharapkan jika para peternak Sapi Perah dapat memberikan pakan hijauan ini dapat meningkatkan kualitas TS (Total Solid) susu lebih maksimal.

Lahan yang berada ditanah seluas 500 meter ini sudah menerapkan teknologi yang canggih, dimana untuk mencegah kekeringan, sudah memanfaatkan teknologi solar cell, dengan adanya sensor kelembaban tanah di setiap titik jalur penanaman. Sehingga pada saat tanaman ini kering, pada kedalaman 10 – 20 cm, sensor kemudian akan memberikan signal yang akan menyalakan pompa air yang memanfaatkan pompa pipa irigasi, untuk memberikan suplai air ke rumput.

Sementara itu, Kepala Baian PKBL Bio Farma Sarmedi mengatakan, dengan memiliki lahan master seed rumput, Bio Farma akan memiliki big data mengenai 13 jenis plasma nutfah yang merupakan kekayaan alam yang sangat berharga bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk dimanfaatkan oleh berbagai pihak seperti kelompok ternak itu sendiri, universitas untuk penelitian biodiversity dan pemerintah sebagai program CSV (Corporate Shared Value) Bio Farma.

“Terkait dengan era industri 4.0 dimana connectivity adalah kata kunci utama, kami berharap lahan master seed ini akan menjadi bank data untuk 13 jenis spesies rumput yang akan ditanam dilahan seluas 500 meter persegi, yang bisa dimanfaatkan oleh semua pihak untuk dijadikan pencarian informasi pakan ternak ataupun untuk kepentingan penelitian dalam bidang biodiversity dan akan memberikan nilai ekonomi bagi kelompok tani”, ujar Sarmedi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *