Prediksi Tren PR di Tahun 2020

Perkembangan yang penting dan menarik bagi industri Public Relations (PR) di tahun 2020 dan selanjutnya adalah peningkatan akses ke data yang lebih akurat dan langsung. Tren yang berlaku saat ini sebenarnya telah mengarah ke skenario ini yang mencakup cara-cara lalu lintas web dan pemantauan media social. Perubahan tersebut secara tidak langsung telah mempengaruhi aktivitas pengambilan keputusan melalui tindakan PR yang telah ditargetkan.

Penggunaan data yang lebih besar berimbas pada cara kerja PR dalam merumuskan dan melaksanakan kampanye serta mengevaluasi hasil. Industri PR akan menggunakan data untuk membangun kampanye yang lebih fokus, kian niche, dan kreatif untuk target audiens yang lebih spesifik.

Saat ini, AllRelease.ID melihat hambatan utama bagi industri PR untuk mengadopsi teknologi baru adalah biaya yang tinggi bagi sebagian besar agensi PR skala kecil dan menengah. Ketika teknologi baru ini bisa terjangkau (secara harga) bagi mereka, maka akan semakin banyak agensi yang akan menggunakannya – baik itu berupa alat pemantauan media social (social media monitoring), alat peramalan (forecasting tool) atau alat pelaporan (reporting tools). Hal ini  juga akan berlaku bagi aksesibilitas data, yang memungkinkan agensi PR dan para klien memanfaatkan anggaran dengan lebih baik dan mendapatkan detail hasil yang lebih akurat.

Dalam hal harga layanan, sebagian besar agensi PR di Indonesia memerlukan standar yang memudahkan mereka untuk menjual layanannya ke klien. Saat ini Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia (APPRI) sedang merumuskan “buku putih” yang berisi mengenai standar-standar bagi PR agar bisa bersaing secara sehat dalam memberikan harga ke klien. Menurut informasi yang diperoleh AllRelease.ID, buku tersebut akan dibagikan ke para anggotanya yang tak lain adalah perusahaan-perusahaan PR di Indonesia. Harapannya, klien juga memiliki persepsi harga yang pantas sehingga tidak serta-merta menentukan harga sendiri – yang kadang menyulitkan agensi PR dalam melakukan pitching.  

Secara keseluruhan, industri PR global pada tahun 2020 akan bergerak cepat dan kemungkinan semakin sarat dengan teknologi baru dan data besar, memasukkan informasi ke dalam proses pengambilan keputusan utama. Karena dengan adanya data akan memungkinkan bagi perusahaan PR belajar secara akurat dari cara kerja industry kliennya, termotivasi untuk berinovasi, menciptakan dan berpikir lebih besar dan lebih baik dari sebelumnya.

Jelang akhir tahun 2019, AllRelease.ID memperhatikan sejumlah tren yang bakal muncul di tahun depan bagi industri PR. Prediksi ini didasari pada kebutuhan dari klien dan tuntutan  dari industri yang membutuhkan PR agensi adaptif, kreatif, dan komunikatif.

Agensi dengan Spesialisasi

Sekarang ini kalangan bisnis semakin sadar pentingnya peran PR untuk ‘menjaga’ brand mereka agar tetap kredibel. Bisnis mengakui pentingnya melibatkan agensi profesional untuk mendukung tujuan komunikasi mereka. Brand atau korporasi akan semakin mempertimbangkan pemilihan PR agency yang memiliki spesialisasi atau unggul pada satu industri tertentu. AllRelease.ID memperkirakan boutique PR agency atau PR skala kecil yang sangat terspesialisasi akan meningkat pesat pada tahun 2020.

Boutique PR agency, selain memiliki price list layanan yang lebih menarik, juga lebih fleksibel dalam memenuhi kebutuhan klien. Sebaliknya, PR agency besar skala multi-nasional atau perusahaan PR global yang beroperasi di Indonesia cenderung memiliki standar yang tegas dan lebih kaku.

Kampanye Berbasis Data

Data akan terus memainkan peran besar dalam memandu kampanye yang dilakukan oleh PR. Bahkan akan menentukan nilai PR pada tahun 2020. Dengan memiliki akses ke data yang akurat dan langsung, maka akan sangat mempengaruhi cara agensi PR dalam menyusun dan melaksanakan kampanye dan mengevaluasi hasilnya. AllRelease.ID memperkirakan industri akan menggunakan data untuk membangun kampanye yang lebih fokus dan bertarget untuk menjangkau audiens yang lebih spesifik. Layanan fintech adalah contoh nyata mengenai permintaan akan akses yang meningkat terhadap data real-time dari konsumen.

CISCO memperkirakan pada tahun 2020 akan ada 50 miliar perangkat yang terhubung untuk 7,5 miliar1 populasi. Peningkatan konektivitas ini akan memungkinkan data real-time yang lebih akurat daripada sebelumnya, yang akan berperan penting dalam evolusi industri PR. Data akan menginformasikan setiap langkah proses, mulai dari membentuk dasar ide kampanye hingga melacak hasil real-time dan menandai masalah.

Peran Digital Semakin Besar

Peran digital dalam kampanye PR akan berkembang makin jamak pada tahun 2020, dengan menargetkan lebih baik pada audiens yang tersegmentasi. Generasi milenial akan bertindak sebagai katalis untuk mendorong perubahan ini.

Data yang diperoleh AllRelease.ID ddari Goldman Sachs Data Story2 menyebutkan bahwa “salah satu generasi terbesar dalam sejarah akan memasuki tahun-tahun pengeluaran utamanya. Millenial siap untuk membentuk kembali ekonomi digital, yang ‘memaksa’ perusahaan untuk adaptif dengan kebutuhan generasi mereka. Brand dan korporasi melalui agensi PR juga dituntut untuk memiliki kemampuan adaptif terhadap produk dan layanan yang mereka pasarkan  

Kampanye akan sangat difokuskan pada demografi inti ini, dan interaktivitas antara agensi dan audiens akan menjadi sangat penting. PR akan berupaya melibatkan mikro-influencer ’untuk membantu membawa pesan terdepan melalui kanal social media seperti YouTube dan Instagram. Ketika konsumen menjadi lebih skeptis terhadap konten yang disponsori, mereka malah meminta saran teman atau komunitas di media sosial. Membangun hubungan organik yang kuat dengan influencer tipe baru ini akan sangat berperan dalam kampanye yang menarik.

Dengan cara yang hampir sama, pada tahun 2020 industri PR akan diharapkan untuk menawarkan layanan yang dipersonalisasi dan ini akan tercermin dalam metode yang digunakan untuk membuat dan melaksanakan pekerjaan PR. Layanan yang dipersonalisasi akan dicapai oleh industri dengan analisis data cerdas dipasangkan dengan pemanfaatan teknologi yang baru tersedia, mulai dari optimasi web dan SEO untuk desain digital hingga kecerdasan buatan (Artificial Intelligence)

Kemitraan Agensi

Setiap agensi menawarkan sesuatu yang berbeda, tetapi hampir mustahil bagi satu agensi untuk menjadi yang terbaik dalam segala hal. Ketika ada kampanye yang lebih besar, sebuah agensi PR mungkin akan menggandeng mitra bisnis sesana agensi agar kebutuhan klien dapat terpenuhi. Pada tahun 2020, AllRelease.ID memperkirakan sebuah agensi ‘tidak perlu merasa bisa dan eksklusif’ untuk mengerjakan sebuah projek besar dari klien sendirian , yang justru berpotemso tidak maksimal atau malah gagal di tengah jalan.

Tahun depan, AllRelease.ID melihat sebagai tahun sinergi, sehingga dengan bermitra bersama, maka agensi-agensi PR dapat mengambil project yang lebih menantang, dengan tetap memperhatikan sumber daya mereka. Yang terpenting adalah win-win solution, dimana kebutuhan klien terpenuhi dan agensi PR juga dibayar sesuai resource yang telah mereka keluarkan.

Teknologi Lebih Terjangkau

Waktu adalah uang, dan efisiensi adalah segalanya. Dengan begitu banyak hal yang harus dilakukan dalam sehari, sebuah agensi PR akan mempertimbangkan penggunaan teknologi baru untuk membantu meringankan pekerjaan seperti membuat pemantauan media, pengelolaan tugas, dan pengumpulan data sangat mudah.

Pada tahun 2020, AllRelease.ID berharap adanya pengenalan teknologi baru di industri PR dan platform yang lebih terjangkau untuk agensi kecil dan menengah. Saat ini, penghalang terbesar bagi agensi yang menggunakan teknologi ini adalah tingginya biaya berlangganan platform yang terlait dengan PR, salah satunya media monitoring tools. Di sisi lain, perusahaan PR akan berpikir ulang untuk membangun sendiri platform monitoring, karena investasi yang dikeluarkan juga cukup besar.  Teknologi yang lebih terjangkau akan memungkinkan agensi-agensi PR untuk membentuk ROI yang lebih baik untuk klien.

PR dan industri komunikasi akan mendorong para anggota untuk mulai mengadopsi produk-produk baru yang berpotensi menguntungkan secara bisnis. Agensi PR juga akan terbuka untuk menggabungkan teknologi baru seperti virtual reality (VR), augmented reality (AR), aplikasi yang lebih cerdas, dan sebagainya, sebagai tools untuk memberikan layanan yang semakin baik bagi klien.

Meningkatkan Akurasi, Transparansi, dan Keaslian

Terbukanya arus informasi dan konten melalui kanal digital ibarat pisau bermata dua. Di satu sisi, orang akan lebih mudah dan cepat memperoleh informasi dan berita. Sebaliknya kini publik semakin waspada terhadap informasi dan konten yang mereka konsumsi dan mulai menuntut lebih banyak akurasi, transparansi, dan keaslian dari cerita yang diceritakan oleh sebuah brand. Oleh karenanya, konten yang jujur dan authentic cenderung mendapatkan daya tarik lebih besar dari publik.

Untuk membangun kepercayaan publik, maka agensi PR harus mengedukasi klien mereka agar memberikan informasi yang benar. PR dituntut lebih terbuka dan jujur dalam memperkenalkan diri ke media mengenai brand yang mereka wakili. Konten yang akan dipublikasikan melalui siaran pers atau iklan  juga harus jujur dan akurat. Pada tahun depan, AllRelease.ID memperkirakan terjadi peningkatan permintaan terhadap konten yang berkualitas, orisinil, dan lebih organik. Agensi PR  akan memegang peran penting untuk dapat membuat cerita (story telling) mengenai brand yang mereka bawa ke ranah publik.

1. http://www.cisco.com/c/dam/en_us/about/ac79/docs/innov/IoT_IBSG_0411FINA…

2   http://www.goldmansachs.com/our-thinking/pages/millennials

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *