Gorontalo, 27 Oktober 2019 – Menteri Kesehatan Republik Indonesia Letjen (Purn) Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp. Rad (K) RI melakukan kunjungan kerja Provinsi Gorontalo pada Minggu (27/10). Pada kunjungan kerja pertamanya sebagai Menteri Kesehatan, dr. Terawan mengatakan untuk mengatasi masalah stunting di Indonesia harus didiskusikan dengan pemerintah daerah.
Hal itu ia ucapkan saat ditanyai wartawan soal kebijakan Kementerian Kesehatan di Gorontalo untuk mengatasi masalah stunting.
”Saya akan berdiskusi dengan Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Pemerintahan karena stunting bukan hanya ilmu kesehatan tapi ilmu kemasyarakatan, pendidikan, masalahnya sangat kompleks,” katanya.
Berdasarkan hasil dari Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSBGI) tahun 2019 yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,
Kemenkes bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik menunjukan telah terjadi penurunan prevalensi stunting dari 30,8% tahun 2018 (Riskesdas 2018) menjadi 27,67% tahun 2019. Jika penurunan 3% itu konsisten, Indonesia bisa melebihi target WHO 20% penderita stunting pada 2024.
Pengendalian masalah stunting, menjadi sangat penting dalam meningkatkan kualitas SDM, karena status gizi adalah fondasi dalam membangun SDM berkualitas.
Dalam kunjungan kerja tersebut, Menkes Terawan mengunjungi Rumah Sakit Provinsi dr. Hasri Ainun Habibie. Menkes meninjau sejumlah ruangan di antaranya Instalasi Gawat Darurat (IGD), ruang Intensif Care Unit (ICU) dan ruang Perawatan.
Ia mengapresiasi fasilitas yang ada di RS tersebut. Menurutnya fasilitas kesehatan di sana sudah bagus, terutama fasilitas yang ada di Intensif Care Unit (ICU).