Jelang Akhir Tahun 2019, Pergerakan Properti Semakin Bergairah

Memasuki Oktober 2019 dan jelang akhir tahun 2019, pengembang dan pengamat properti meyakini iklim investasi semakin membaik. Kapitalisasi pasar tahun 2019 diyakinkan dapat mencapai total Rp 114 triliun. Anjloknya realisasi investasi pada triwulan 1 – 2019 dibandingkan pada periode yang sama di 2018 dinilai karena sikap wait and see pasar saat memasuki hajatan politik pemilihan presiden dan legislatif pada April 2019. Pasca pelantikan Presiden terpilih Joko Widodo dan kabinet kerjanya pada Oktober 2019, suasana semakin kondusif dan bisnis properti semakin bergairah.

Faktor lain yang mendukung adalah suku bunga BI Rate yang stabil bahkan meningkat sejak 2018 sudah naik lima kali hingga 6%, tak hanya itu, berkembangnya fasilitas KPR dengan suku bunga menurun dan bertambahnya jumlah pengembang subsidi pun menjadi energi tambahan bagi industri properti dan diprediksi dapat menjadi pilihan baru bagi para target industri dan pengembang. Kenaikan harga di pasar 0,4 persen dan realisasi penjualan yang meningkat 20 persen dalam sektor perumahan mengindikasikan bahwa penyerapan pasar kini semakin baik dan akan terus membaik hingga beberapa waktu ke depan.

Sementara itu bagi pengembang di area Tangerang, akan didukung pula dengan segera beroperasinya ruas Tol Kunciran-Serpong yang merupakan bagian dari Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2 pada akhir Oktober 2019. Dengan hadirnya Tol Kunciran ini, akan mengurangi kemacetan dan dapat menjadi alternatif bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan menuju Tangerang-Merak dan Serpong-BSD. “Diperkirakan sekitar 30.000 kendaraan akan melewati ruas tol yang akan beroperasi ini. Tentu ini menjadi tambahan fasilitas serta daya jual bagi developer yang berada khususnya di area Tangerang karena infrastruktur dan akses menuju properti menjadi salah satu pertimbangan terbesar bagi konsumen,” ungkap Sugiyanto Lie, Direktur Skandinavia Apartment yang terletak di jalur utama Kota Tangerang, Jl. Jend. Sudirman.

Skandinavia pada September 2019 juga kembali merilis produknya yang terakhir yang diberi nama Lagom. Lagom yang diambil dari bahasa Swedia yang berarti “cukup” dijewantahkan melalui 2 tipe desain unitnya yakni 1 Bedroom Suites dan 2 Bedroom Junior dengan luasan semigross 44,81m2. Bekerjasama dengan interior desainer lokal yakni Bitte Desain Studio yang sudah banyak mengerjakan proyek yang memenangkan award seperti Artotel Haniman Ubud, Mr. Fox Jakarta dan Beer Hall ini, Lagom yang masih khas mengusung interior bergaya Scandinavian design, diharapkan dapat menarik kembali minat dan kepercayaan konsumen untuk berinvestasi. “Ya, mungkin di waktu lalu ada kelesuan akibat perilaku yang masih was-was terhadap isu-isu politik, tapi kami yakin saat ini sudah semakin membaik. Ditambah lagi pada Juli 2019 lalu BI menurunkan suku bunga acuan menjadi 5% yang memberikan pergerakan pada peralihan investasi ke properti. Kami yakin tanggapan konsumen akan bertambah baik,” jelasnya pada Open House, 27/10.

Sambil merilis produknya yang terakhir ini, pengembang juga terus berkonsentrasi dalam menghadirkan fasilitas yang lebih lengkap. Pada pertengahan hingga Oktober 2019 ini, tenant-tenant semakin melengkapi area hunian berlantai 37 ini. Jika kemarin telah hadir QQ Kopitiam, Starbucks, Kopi Soe dan SB Bintaro, kini segera bergabung juga Indomaret yang letaknya persis di sebelah lobby Aurora atau sisi east apartemen, sementara di Tangcity Mall juga telah bergabung iBox yang sudah menjadi incaran para pecinta produk Apple.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *