Hino Indonesia dan Taman Safari Indonesia Resmikan Kandang Perkembangbiakan Elang Jawa

Bogor, 24 Oktober 2019 – Setelah acara peletakan batu pertama (ground breaking ceremony) pembangunan kandang perkembangbiakan Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) yang dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2019 lalu di Taman Safari Indonesia Bogor, Cisarua, Hino Indonesia bersama dengan Taman Safari Indonesia meresmikan kandang yang telah selesai dibangun pada hari Kamis tanggal 24 Oktober 2019. Kandang tersebut diresmikan oleh Mr. Kazushi Ehara, Presiden Direktur PT Hino Motors Manufacturing Indonesia dan Drs. Jansen Manansang, M.Sc, Direktur Taman Safari Indonesia.

Elang Jawa merupakan spesies burung pemangsa endemik (asli) Pulau Jawa ini harus dilindungi mengingat populasinya hanya tinggal 300-500 ekor saja. Populasinya terus menurun dan mengalami resiko kepunahan karena berkurangnya ekosistem hutan hujan tropis yang merupakan habitat alami Elang Jawa serta masih maraknya perburuan dan perdagangan ilegal.

Program CSR konservasi Elang Jawa bekerjasama dengan Taman Safari Indonesia ini meliputi dua program yaitu perkembangbiakan (breeding) dan penelitian tentang reproduksi Elang Jawa yang dilaksanakan selama 1 tahun. Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah populasi Elang Jawa. Proses perkembangbiakan Elang Jawa akan dimonitor dan dipelajari oleh peneliti dan tim ahli dari Taman Safari Indonesia dan universitas lokal. Hasil penelitian tersebut diharapkan dapat meningkatkan keberhasilan perkembangbiakan Elang Jawa di dalam penangkaran (eksitu). “Dengan membangun kandang serta penelitian perkembangbiakannya, diharapkan Elang Jawa ini dapat terhindar dari kepunahan, sehingga di kemudian hari masih dapat dilihat oleh anak cucu kita”, ujar Ehara.

Kandang perkembangbiakan Elang Jawa ini dibangun sedemikian rupa di lokasi terpisah yang jauh dari keramaian dengan ukuran: panjang 9, lebar 9 dan tinggi 12 meter. Hal ini bertujuan untuk memberikan ruang yang luas dan tinggi menyerupai tempat tinggal Elang Jawa di alam liar.

Sepasang Elang Jawa akan menempati kandang perkembangbiakan ini. Harapannya, anakan Elang Jawa hasil perkembangbiakan dari pasangan ini di Lembaga Konservasi Eksitu Taman Safari Indonesia, jika dinilai sehat secara medis, akan dilepaskan ke habitat alaminya untuk menambah populasi Elang Jawa di alam (insitu).

Taman Safari Indonesia sebagai Lembaga Konservasi Eksitu telah memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di bidang konservasi spesies langka dan dilindungi. Drs. Jansen Manansang M.Sc menambahkan, “Kegiatan konservasi Elang Jawa maupun spesies langka lainnya tidak dapat dilakukan oleh satu pihak saja. Kerja sama dan peran serta berbagai pihak mulai dari pemerintah, swasta hingga masyarakat dibutuhkan demi tercapainya kelestarian spesies langka dan endemik Indonesia.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *