La Serena, Chile (8/10) – Indonesia terlibat dalam Rangkaian Pertemuan Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) Women and the Economy Forum (WEF) 2019 yang diselenggarakan pada 30 September – 5 Oktober 2019 di La Serena, Chile. Dalam pertemuan tersebut, Indonesia mengutarakan pentingnya menghilangkan gender gap dalam pemberian upah, pendidikan, penguatan institusi ekonomi kreatif, dan peningkatan kapasitas perempuan di bidang Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM) untuk terlibat dalam ekonomi digital dan revolusi industri.
“Ada beberapa upaya yang menjadi perhatian dalam pertemuan APEC kali ini untuk mendorong penguatan kemajuan perempuan dalam ekonomi. Pertama, kebijakan untuk meningkatkan pasar tenaga kerja yang inklusif. Kedua, menghilangkan gender gap dalam pemberian upah dan pendidikan. Ketiga, peningkatan kapasitas perempuan dalam mendukung ekonomi digital dan revolusi industri. Keempat, mendorong perempuan untuk berpartisipasi di bidang STEM. Kelima, penguatan kapasitas institusi ekonomi kreatif dan kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta,” ujar Asisten Deputi Kesetaraan Gender Bidang Ekonomi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), Muhammad Ihsan.
Pada rangkaian pertemuan APEC WEF kali ini, Delegasi RI dipimpin oleh Duta Besar RI untuk Chile dan didukung Kemen PPPA, KBRI Santiago, perwakilan dari Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), dan perwakilan pengusaha perempuan.
Pada sesi High Level Policy Dialogue on Women and the Economy (HLPDWE) , Indonesia mendorong agar dilakukan peningkatan akses informasi dan penguatan kapasitas institusi ekonomi kreatif. Selain itu, Indonesia juga menyampaikan rencana pelaksanaan 2 (dua) kegiatan yang akan didukung oleh APEC, yaitu APEC Workshop on Strengthening Women Empowerment in Industry 4.0 through Digital Entrepreneurship Training dan APEC Workshop on Fostering Inclusive Digital Economy: Empowering Women through Participation in Digital Start-Ups.
Indonesia juga terlibat dalam beberapa rangkaian pertemuan APEC lainnya. Dalam sesi Policy Partnership on Women and the Economy (PPWE) , yang membahas The Santiago Roadmap for Women and Inclusive Growth 2019-2030, Indonesia mengusulkan untuk memasukan skala ekonomi mikro (micro enterprise) pada area fokus pemberdayaan ekonomi perempuan, selain skala ekonomi kecil dan menengah (small and medium enterprises) . Lalu, pada dialog interaktif antara para pengambil kebijakan dengan pelaku usaha di sesi Public Private Dialogue on Women and the Economy (PPDWE) , difokuskan upaya untuk mengurangi hambatan ekonomi perempuan yang dapat dilakukan melalui peningkatan jumlah perempuan dalam kepemimpinan, mengurangi digital gender gap , mendukung lebih banyak perempuan di bidang STEM, dan meningkatkan kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta.
Di sela-sela pelaksanaan APEC WEF 2019, delegasi Indonesia berkesempatan untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Korea Selatan. Pertemuan ini secara umum membahas kerja sama Kemen PPPA RI dengan Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga Korea Selatan terkait pemberdayaan ekonomi perempuan melalui pendidikan vokasi, yang akan dilaksanakan pada 2020-2024.
“APEC dan forum kerja sama ekonomi terkait lainnya dapat tetap menjadi media bagi Indonesia dalam menyuarakan kepentingan nasional dan tetap berpartisipasi dalam merumuskan kebijakan yang menyangkut isu pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender. Diharapkan upaya-upaya yang telah disepakati dalam forum APEC dapat diimplementasikan dalam meningkatkan kesetaraan gender bidang ekonomi dalam bentuk perluasan kesempatan usaha bagi perempuan, peningkatan kualitas tenaga kerja perempuan, peningkatan partisipasi perempuan dalam politik dan pengambilan keputusan,” tutup Ihsan.