LABUAN BAJO, 05 Oktober 2019 — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini M. Soemarno mendorong BUMN bersinergi untuk mendorong rasio elktrifikasi dan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal ini diungkapkan Menteri Rini saat mengunjungi masyarakat penerima bantuan penyambungan listrik gratis sinergi BUMN sekaligus meresmikan lima Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) komunal di NTT pada Minggu (06/10/2019).
Menteri Rini mengungkapkan, pemberian bantuan penyambungan listrik gratis hasil sinergi BUMN merupakan wujud dari komitmen BUMN sebagai agen pembangunan yang tidak hanya menciptakan keuntungan tetapi juga terlibat dalam program-program yang secara nyata mendorong perbaikan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.
Melalui sinergi ini, 12.503 rumah tangga tidak mampu diberikan bantuan penyambungan gratis oleh PLN dan 4.000 rumah tangga dibantu 18 BUMN. Masyarakat yang mendapatkan bantuan merupakan masyarakat atau rumah tangga tidak mampu berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
“Saya menyambut baik sinergi BUMN yang telah memberikan bantuan penyambungan listrik gratis bagi masyarakat NTT. Terima kasih kepada PLN dan BUMN-BUMN yang telah bersinergi melistriki 16.503 masyarakat yang tersebar di 22 kabupaten di wilayah NTT. Semoga rasio elektirfikasi di NTT terus mengalami perbaikan sejalan dengan target pemerintah untuk mendorong elektrifikasi di NTT dan tentunya mampu mendorong perbaikan ekonomi masyarakat,” ungkap Menteri Rini.
Selain bertemu langsung masyarakat penerima bantuan, di tempat yang sama Menteri Rini meresmikan 5 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang telah dibangun PLN untuk mendukung pasokan listrik di NTT terutama bagi masyarakat yang tinggal di pulau-pulau terluar.
Dari PLTS tersebut, tiga diantaranya berlokasi di Kabupaten Manggarai Barat yakni Desa Pasir Putih (530Kwp), Desa Seraya Mareannu (190 Kwp), dan Desa Batu Tiga (120Kwp). Adapula dua PLTS lainnya terdapat di Desa Nuca Molas, Kabupaten Manggarai (380kWp), dan Desa Usulanu , Kabupaten Rote Ndao (70kWp).
Secara simbolis, Menteri Rini meresmikan PLTS Desa Pasir Putih di Pulau Messa yang merupakan PLTS terbesar PLTS-PLTS yang dibangun di NTT. Secara umum, terdapat 11 PLTS yang dibangun oleh PLN di NTT, dimana 5 diantaranya telah beroperasi dan siap mengalirkan listrik bagi masyarakat di pulau-pulau terluar.
“Saya bangga, PLN membangun 11 PLTS di NTT, dan 5 sudah beroperasi dan listriknya sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Saya terus mendorong dan memastikan yang tersisa 6 PLTS bisa selesai dibangun dan bisa membantu masyarakat. Terima kasih juga kepada Pemda NTT dan semua pihak yang sudah mendukung pembangunan PLTS. Pesan saya ini terus dijaga “ imbuh Menteri Rini.
Di kesempatan yang sama, Sripeni Inten, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PLN menyampaikan PLN akan terus berupaya untuk meningkatkan rasio elektrifikasi (RE) terutama daerah-daerah yang sulit dijangkau untuk mendorong perbaikan ekonomi di wilayah tersebut.
“PLN akan terus membangun dan menghadirkan infratsruktur kelistrikan di pelosok-pelosok Negeri, untuk membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dengan adanya listrik kami yakin ekonomi akan menggeliat, anak-anak bisa belajar dan bisa menarik investor. Tidak hanya meningkatkan rasio elektrifikasi, PLN juga tengah berupaya menggenjot pemanfaatan energi baru terbarukan, peresmian 5 PLTS ini adalah bentuk kesungguhan PLN untuk peningkatan EBT.”
Hingga September 2019, PT PLN (Persero) mencatat, rasio elektrifikasi Nusa Tenggara Timur sekitar 74,4%, naik dari senelumnya 62,88% pads 2018.
Selain memberikan bantuan penyambungan listrik gratis, BUMN-BUMN juga bersinergi memberikan bantuan perbaikan infrastruktur bagi masyarakat di NTT khususnya di Kabupaten Manggarai Barat dan sekitarnya.
Bantuan-bantuan tersebuat adalah perbaikan dan renovasi Dermaga Pulau Messa, bantuan renovasi sekolah Pulau Rinca dan pembangunan MCK dan sarana air bersih, perbaikan sarana ibadah dan pelatihan bagi UMKM setempat.
Warung Ides Kampung Air Labuan Bajo
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meninjau langsung keberadaan Warung Ides milik PT Indonesia Comnets Plus (ICON+) di Kampung Air, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Warung Ides merupakan program internet rakyat yang merupakan kontribusi untuk peningkatan bandwidth per kapita yang diinisiasi oleh ICON+, anak perusahaan PT PLN (Persero) yang bergerak pada bidang penyediaan layanan telekomunikasi dan teknologi informasi.
Program ini sendiri merupakan bentuk dukungan ICON+ terhadap program PLN, “Desa Berlistrik dan Berinternet”. Dengan keberadaan Warung Ides, masyarakat dan pemerintah di desa-desa di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T), akan dapat memanfaatkan koneksi internet secara gratis namun dengan layanan yang andal.
Keberadaan Warung Ides di Kampung Air, Labuan Bajo, merupakan salah satu dari rencana pembangunan Warung Ides di Nusa Tenggara Timur (NTT). Ini sejalan dengan rencana penyediaan infrastruktur fiberoptik di NTT yang juga dikerjakan oleh ICON+. Menurut rencana, hingga 2023 mendatang, Warung Ides juga akan beroperasi di Ruteng, Larantuka, Maumere, Kupang, Ende, Bajawa, Waingapu, dan Waikabukak. Masing-masing lokasi tersebut direncanakan akan dapat menampung 100 access point.
Di seluruh Indonesia, keberadaan Warung Ides telah tersebar cukup merata. Saat ini, ICON+ telah menyediakan 4.092 desa berinternet di sejumlah lokasi mulai dari Aceh, Belitung, Tasikmalaya, Wonosobo, Makassar, Banyuwangi, Mandalika, Kutai Timur, hingga Samarinda.
ICON+ menargetkan akan ada 15.000 warung ides terimplementasi di seluruh wilayah Indonesia