Jakarta, 28 September 2019 – Menteri Pariwisata Arief Yahya ingin ajang pesta belanja Wonderful Indonesia Culinary & Shopping Festival (WICSF) 2019 di Jakarta bisa menjadi pilihan bagi wisatawan yang berkunjung ke Indonesia untuk menikmati surga kuliner dan belanja di Tanah air.
Menteri Pariwisata Arief Yahya saat pembukaan WICSF 2019 di Main Atrium, Pluit Village, Jakarta, Jumat (27/9/2019) menjelaskan WICSF siap memanjakan pencinta kuliner dan wisata belanja di 12 provinsi di Indonesia.
Menurut dia, pengalaman berbelanja offline tetap dibutuhkan di era digital ini, oleh karena itu wisata belanja harus mampu menjadi atraksi yang memberikan pengalaman menarik khususnya bagi para wisatawan.
“Indonesia yang masuk dalam list Global Shopping Index menjadi negara yang penduduknya suka belanja menjadi pasar sendiri yang akan mendorong ekonomi rakyat. Wisata belanja juga dapat menjadi pintu bagi promosi produk-produk unggulan Indonesia yang mampu meningkatkan ekonomi melalui Trade Tourism & Investment,” kata Arief Yahya.
Sebagai sebuah pesta belanja, WICSF 2019 menyajikan berbagai konten menarik. Salah satu yang diangkat adalah berbagai kuliner tradisional hingga kuliner kekinian yang tak diragukan lagi kelezatannya. Dari mulai soto, rendang, nasi goreng, sate, dan gado-gado yang juga telah ditetapkan sebagai kuliner khas nasional oleh Kemenpar.
Adapun berbagai program kuliner ini akan tersedia di berbagai pusat perbelanjaan. Ada Nusantara Food Fest di Kuningan City, Craving Food Culinary Festival di The Park Solo, Kuliner Kampung Halaman di Grand City Mall, Jogja City Food di Jogja City Mall, Food Party di Lippo Plaza Medan, The Best Indonesian Food Festival di Pluit Village, dan lain sebagainya.
“Kehadiran ragam kuliner khas Indonesia di WICSF 2019 ini tentunya tak lepas dari tujuan untuk terus meningkatkan dan mengangkat jajanan tradisional Indonesia khususnya yang dikelola oleh usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), sehingga ke depannya sajian kuliner nusantara dapat semakin dikenal di kancah internasional dan mampu meningkatkan omzet dan transaksi UMKM,” kata Menpar.
Selain memanjakan pengunjung dengan berbagai sajian kuliner nusantara, tentunya WICSF 2019 juga dilengkapi dengan ragam program belanja dan diskon menarik yang dapat dijumpai di berbagai pusat perbelanjaan Indonesia. Menariknya, WICSF 2019 akan diselenggarakan bersamaan dengan perayaan 10 tahun ditetapkan batik Indonesia sebagai warisan budaya oleh UNESCO.
Ketua Umum DPP APPBI A. Stefanus Ridwan S. mengatakan, WICSF merupakan bentuk komitmen APPBI untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia secara menyeluruh.
“Kami berharap WICSF 2019 dapat menjadi daya tarik baik bagi wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara, sehingga ke depan pusat perbelanjaan juga dapat berperan sebagai salah satu destinasi wisata di Indonesia. Dengan diadakannya kembali WICSF, kami berharap dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Optimisme ini berangkat dari meningkatnya jumlah pusat perbelanjaan yang berpartisipasi dalam WICSF 2019 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” ujar Stefanus.
Dukungan terhadap WICSF 2019 juga disampaikan oleh Ketua Tim Percepatan Wisata Kuliner dan Belanja Kemenpar Vita Datau. Founder Indonesia Gastronomy Network itu mengatakan Indonesia memiliki destinasi-destinasi yang mempunyai produk kuliner dan belanja unggulan. Melalui event WICSF 2019 ini diharapkan akan mendorong destinasi lain yang memiliki potensi wisata belanja dan kuliner yang kuat.
“Dan pastinya kegiatan ini juga menjadi aksi nyata Indonesia Incorporated dimana kolaborasi dan sinergi antara pemerintah dan sektor swasta yang tergabung dalam asosiasi APPBI, terjalin untuk satu misi memajukan ekonomi Indonesia melalui pariwisata. Kemenpar sudah membuktikan kesungguhan dalam mengajak industri untuk memperjuangkan kemudahan tax refund agar kompetitif dengan negara-negara tetangga,” kata Vita.
WICSF 2019 akan digelar selama sebulan penuh mulai dari 27 September hingga 27 Oktober 2019. Event ini merupakan besutan Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) dengan Kementerian Pariwisata yang masuk dalam 100 Calendar of Event (CoE) Kemenpar.