Menristekdikti Harapkan Smart Library Rumah Ilmu Unnes Menjadi Tulang Punggung Pengembangan E-Learning

Semarang – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir meresmikan Gedung Smart Library Rumah Ilmu dan Pusat Unggulan Iptek Universitas Negeri Semarang (Unnes) di Gedung Perpustakaan Unnes pada Jumat 27 September 2019. Menteri Nasir berharap Smart Library Unnes dapat menjadi tulang punggung pengembangan E-Learning.

“Di era revolusi industri 4.0, e-learning atau proses pembelajaran secara daring akan semakin berkembang dengan pesat. Dengan ‘e-learning’, Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi Indonesia bisa didorong lebih tinggi dari APK saat ini (34,58). Saya berharap Smart Library Rumah Ilmu Unnes dapat menjadi tulang punggung pengembangan e-learning,” ujar Menristekdikti.

Menteri Nasir mengungkapkan untuk meningkatkan APK pendidikan tinggi Indonesia secara signifikan, salah satu solusinya adalah pendidikan jarak jauh (distance learning) dengan proses pembelajaran secara daring (e-learning). Kolaborasi dengan perguruan tinggi kelas dunia dibutuhkan untuk menghasilkan sistem pendidikan jarak jauh yang bermutu dan menghasilkan lulusan yang berkualitas.

“Saya sedang menyiapkan bagaimana kuliah yang berdasarkan e-learning menjadi solusi permasalahan geografis Indonesia yang begitu luas, sehingga APK Pendidikan Tinggi Indonesia bisa meningkat tajam. Kolaborasi dengan perguruan tinggi luar negeri sangat penting untuk pengembangan pendidikan jarak jauh di Indonesia, agar dapat bersaing di level dunia,” tutur Nasir.

Menristekdikti menambahkan Smart Library yang dibangun dalam konsep Revolusi Industri 4.0 ini harus benar-benar dibangun bagaimana kedepannya dalam era disruptif inovasi tidak tergantung oleh satu tempat tertentu. Perpustakaan di era disruptif harus mengikuti konsep ‘digital life’ dimana kita bisa mengakses dimanapun dan kapanpun hanya dengan satu gadget.

Dengan Smart Library ini harapannya mahasiswa dan dosen bisa mengakses dengan mudah dan tidak harus datang ke perpustakaan lagi, sehingga kampus tidak akan lagi membutuhkan ruang yang besar.

“Paling tidak nanti disediakan satu studio untuk para dosen membuat kuliah daring nya. Bangunan semegah ini jangan sampai jadi museum, harus betul-betul menjadi aktifitas. Rumah ilmu harus benar-benar terwujud di Unnes. Dengan Smart Technology yang dimiliki, Smart Library pun akan terwujud dengan baik dan ini akan menjadi investasi besar, konsep nya sederhana yaitu bagaimana Unnes menjadi LPTK termodern di Indonesia. Kalau sudah modern artinya kita sudah menstandarisasi diri sesuai dengan LPTK dunia,” tutur Nasir.

Sementara itu, Rektor Universitas Negeri Semarang Fathur Rokhman mengatakan bahwa gedung rumah ilmu ini merupakan pusat unggulan Unnes. Dinamakan Rumah Ilmu adalah karena Unnes di dalam segala aktivitasnya berbasis ilmu sesuai dengan konsep Menristekdikti bahwa di dalam perguruan tinggi ilmu tidak boleh diam tetapi harus mengalir dan ilmu harus dihilirkan menjadi inovasi dan kegiatan-kegiatan yang bermuara pada kemaslahatan masyarakat.

“Alhamdulillah Unnes bisa membangun gedung ini berkat kebijakan bapak Menteri yang memberikan ruang terbuka bagi perguruan tinggi untuk memanfaatkan dana masyarakat melalui jalur mandiri, jalur mandiri ini memberikan kesempatan bagi orang tua yang mampu untuk memberikan sumbangan berupa SPI untuk membangun gedung ini,” ujar Fathur.

Sebagai salah satu bentuk hilirisasi Unnes di bidang keilmuan hari ini akan melaunching 3 Pusat Unggulan Iptek (PUI) yaitu PUI Pangan Fungsional, PUI Pendidikan Ramah Anak, dan PUI Energi Hybrida Terbarukan. Beberapa produk PUI Unnes ada yang sudah dipopulerkan baik di internasional maupun di nasional.

“Terkait dengan Smart Library ini ada banyak fasilitas yang bisa dimanfaatkan oleh dosen dan mahasiswa untuk bisa mengukuhkan bahwa Unnes adalah Rumah Ilmu yang bisa memberikan manfaat bagi pemgembangan peradaban,” pungkas Fathur.

Menristekdikti Dorong Mahasiswa Miliki Keterampilan Spesifik dan Unik

Usai peresmian Smart Library, Menristekdikti berkesempatan memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Unnes dengan tema “Mahasiswa sebagai SDM Unggul mendukung Peningkatan Daya Saing Bangsa Era Revolusi Industri 4.0” di Auditorium Unnes.

Dalam kuliah umumnya Menristekdikti menjelaskan bahwa saat ini tren pasar dan dunia kerja saat ini didorong oleh teknologi dimana teknologi saat ini berubah setiap 2 tahun sekali. Oleh karena itu beberapa keterampilan pun menjadi usang dalam 2 tahun jika tidak diperbaharui, sehingga sebagian individu memiliki keahlian yang sama yang tidak sesuai perkembangan zaman.

“Disinilah teknologi memiliki peran yang sangat penting, setiap individu pun harus memiliki keunikan di keterampilannya. Selain itu kita harus memiliki hard skill dan soft skill yang baik,” kata Nasir.

Keterampilan hard skill yang paling dibutuhkan saat ini ada antara lain 5 keterampilan yaitu cloud computing, Artificial Intelligence, Analytical Reasoning, People Management, UX (User Experience) Design. Sedangkan 5 Soft Skill yang paling dibutuhkan yaitu Kreatifitas, Persuasi, Kolaborasi, Adaptasi, dan Manajemen Waktu. 5 hard skill akan berhasil jika memiliki 5 soft skill juga.

Turut hadir pada acara ini Kepala LLDIKTI Wilayah VI DYP Sugiharto, Direktur Kemahasiswaan Didin Wahidin, Kepala Biro Kerjasama dan Komunikasi Publik Nada Marsudi, civitas akademika serta tamu undangan lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *