Kab. Kepulauan Sangihe (10/09) – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Kegiatan kunjungan kerja Menteri Yohana kali ini diisi dengan dialog bersama perempuan dan anak sekaligus sosialisasi dan memberikan bantuan pada kelompok Industri Rumahan KK ibu-ibu di Kab. Kepulauan Sangihe.
Menteri Yohana menegaskan dalam sambutannya, masa depan Indonesia ada di tangan anak-anak, untuk itu mereka harus mendapatkan hak untuk belajar sampai ke tingkat perguruan tinggi. “Anak merupakan generasi penerus bangsa yang harus kita bina dengan baik agar dapat menjadi generasi emas di masa yang akan datang. Jika kita selamatkan satu anak saja maka selamatlah masa depan bangsa Indonesia. Melindungi perempuan dan anak merupakan kewajiban Negara, akan tetapi seluruh elemen masyarakat terutama Pemerintah Daerah harus menjadi garda terdepan untuk memenuhi hal tersebut,” ujar Menteri Yohana.
Sementara itu, Bupati Kepulauan Sangihe, Jabes Ezar Gaghana merasa sangat senang dan bangga dengan kehadiran Menteri Yohana di Kabupaten Kepulauan Sangihe. “Sebuah kebanggan ibu Menteri bisa hadir ditengah-tengah kami untuk melihat langsung kondisi perempuan dan anak di kepulauan terluar perbatasan Indonesia. Meskipun banyak ibu-ibu yang tergabung untuk menunjang perekonomian disini, tidak sedikit juga angka kekerasan dalam rumah tangga. Namun hal tersebut sedikit demi sedikit sudah mulai berkurang dengan banyaknya kegiatan sosisalisasi yang membangun komitmen untuk memberikan perlindungan terhadap perempuan dan anak yang dimulai dari keluarga. Kami percaya bahwa dengan mendorong dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang hak perempuan dan anak akan mampu menurunkan angka kekerasan terhadap mereka,” ujar Jabes Ezar.
Jabes Ezar Gaghana menambahkan tingkat partisipasi perempuan dan anak yang ada Di Kab. Kepualauan Sangihe cukup baik. “Banyak kegiatan positif yang dilakukan oleh ibu-ibu disini. Jika anak-anak aktif dalam Forum Anak Daerah (FAD), ibu-ibu disini aktif dalam kegiatan terkait Industri Rumahan. Tentunya komitmen dari ibu-ibu ini sangat baik mengingat dampaknya akan terasa bagi pengembangan dan pembangunan ekonomi khusunya perempuan di Kab. Sangihe,” terang Jabes Ezar.
Melihat tingkat partisipasi kegiatan Industri Rumahan di Kab. Sahinge, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) melalui Asisten Deputi Kesetaraan Gender Bidang Ekonomi memberikan bantuan kepada ibu-ibu KK berupa 20 buah mesin jahit dan 20 buah mesin pencukur kelapa. Adapun hadir dalam Acara Dialog Menteri Yohana bersama Perempuan dan Anak tadi yakni, Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan, Vennetia R Dannes, Asisten Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan dalam Ketenagakerjaan, Rafael Walangitan, dan Perwakilan Asisten Deputi Kesetaraan Gender Bidang Ekonomi.
“Mendengar apa yang telah disampaikan oleh Bapak Bupati, saya rasa pemberdayaan perempuan disini sudah berjalan cukup baik tinggal bagaimana masyarakatnya juga dapat mendukung dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan tersebut. Perempuan di Kab. Sangihe harus bisa bangkit dan mampu menggali serta memanfaatkan potensi yang kalian miliki. Apalagi dengan adanya peluang dan wadah yang telah diberikan oleh Pemerintah Daerah Kab. Sangihe untuk mendorong dan meningkatkan perekonomian perempuan,” ujar Menteri Yohana.
Menutup acara dialog Menteri Yohana mengajak seluruh masyarakat di Kab. Sangihe untuk bersama-sama stop kekerasan terhadap perempuan, stop kekerasan pada anak, dan stop ketidakadilan untuk mereka, karena jika bersama kita pasti bisa mewujudkan Indonesia yang layak untuk perempuan dan anak.