Menpar Ingin Garut Jadi Destinasi Pariwisata Kelas Dunia

Garut, 2 September 2019 – Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya ingin menjadikan Kabupaten Garut, Jawa Barat, sebagai destinasi pariwisata kelas dunia.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya saat membuka Pasar Wisata Digital Candi Cangkuang di objek wisata Situ Cangkuang, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin siang (2/9/2019) mengatakan Garut memiliki potensi menjadi destinasi pariwisata kelas dunia. Apalagi, kabupaten ini memiliki sejumlah destinasi wisata unggulan yaitu Situ Bagendit, Dayeuh Manggung, serta Candi dan Situ Cangkuang.

“Dari tiga destinasi unggulan yang dipunyai Garut yakni Situ Bagendit, Dayeuh Manggung, serta Candi dan Situ Cangkuang. Situ Bagendit akan direvitalisasi dan ditata kembali untuk dijadikan sebagai destinasi kelas dunia,” katanya.

Dukungan pemerintah pun akan diberikan untuk menjadikan Garut sebagai destinasi pariwisata kelas dunia. Anggaran Rp100 miliar dari Kementerian PUPR dan Rp30 miliar dari Pemerintah daerah Jawa Barat dialokasikan untuk Situ Bagendit. Sementara itu, Situ Cangkuang akan mendapatkan alokasi dana sebesar Rp. 7 milyar.

“Kita harapkan tahun 2024 sudah terealisasikan,” kata Menpar Arief Yahya.

Menpar Arief Yahya didampingi Bupati Garut Rudy Gunawan dan Anggota Komisi X DPR RI Ferdiansyah pada kesempatan itu menjelaskan, Garut mempunyai potensi pariwisata yang besar meliputi atraksi alam, budaya, dan buatan. Para stakeholder pariwisata dan terutama kaum muda milenial mesti bersama-sama memajukan potensi wisata daerah ini.

“Untuk atraksi Garut mempunyai 123 event, namun baru satu yang masuk dalam 100 Wonder Events. Kita harapkan kedepan kaum milenial gencar mempromosikan event pariwisata agar event yang masuk dalam kalender nasional bertambah dan dikenal di seluruh tanah air dan mancanegara,” ujar Menpar Arief Yahya.

Anggota Komisi X DPR RI Ferdiansyah dari Dapil Jabar (Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kota Tasikmalaya) mengatakan, kemajuan pariwisata Garut sudah dirasakan dengan semakin meningkatnya rata-rata lama tinggal wisatawan mencapai 2,44 hari.

Ke depan dengan memiliki destinasi kelas dunia diharapkan lama tinggal wisatawan akan semakin panjang dan pendapatan masyarakat dari pariwisata akan meningkat.

“Saya mengusulkan agar Pemkab Garut juga meningkatkan kualitas SDM unggul di bidang pariwisata untuk mengembangkan potensi pariwisata Garut,” kata Ferdiansyah.

Bupati Garut Rudy Gunawan melaporkan Kabupaten Garut telah mempunyai tiga pasar wisata digital, yaitu Situ Bagendit, Dayeuh Manggung, dan Candi Cangkuang yang hari ini diluncurkan oleh Menpar Arief Yahya.

“Adanya pasar wisata digital ini memudahkan kami mempromosikan potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Garut,” kata Rudy Gunawan.

Acara peluncuran Pasar Wisata Digital Candi Cangkuang dimeriahkan dengan berbagai atraksi menarik antara lain Helaran Seni Rudat, Prosesi Adat Kampung Pulo, Rampak Kohkol, Rampak Kendang, Arumba, serta lawak dan pertunjukkan musik milenial.

Selain itu disajikan bermacam  kuliner khas Garut antara lain Nasi Liwet Domba Garut, Baroyot dan Gayodot, serta sajian Kopi Garut yang memiliki rasa khas dan disukai kaum milenial. Sajian kuliner tersebut disajikan oleh masyarakat sekitar destinasi Situ Cangkuang.

Selain itu pariwisata Garut didukung oleh unsur 3A (atraksi, amenitas, dan aksesibilitas) yang memadai. Untuk atraksi alam, Garut sejak lama dikenal sebagai Swiss van Java dengan pemandangan Gunung Papandayan.  

Garut juga memiliki Pantai Santolo, Pemandian Air Panas Cipanas, Puncak Darajat Pass, Kampung Sampireun, Kawah Talaga Bodas, Kawah Kamojang, Curug Sang Hyang Taraje, serta Pantai Rancabuaya.  

Selain itu Garut juga terkenal dengan seni budaya antara lain Kesenian Adu Domba, Dodombaan, Badeng, Surak Ibra, Raja Dogar, serta peninggalan sejarah Candi Cangkuang.

Untuk memperkuat aksesibilitas PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) pada Januari 2019 lalu telah mengaktifkan KA Pangandaran jalur Gambir-Banjar melewati stasiun Nagreg dan Cibatu Garut.

Selain itu aksesibilitas melalui jalan darat dari Bandara Husein Sastranegara Bandung menuju Garut sekitar 2 jam, sedangkan dari Bandara Wiriadinata Tasikmalaya ke Garut hanya 1 jam.

Sementara itu untuk fasilitas amenitas Garut memiliki tujuh tempat penginapan instagramable yang menggabungkan floating cottage dengan suasana pegunungan dan pemandangan alam, misalnya Kampung Sumber Alam, Cipanas, Kampung Sampireun Resort & Spa, Kamojang Green Hotel & Resort, Sabda Alam Hotel & Resort, Danau Dariza Hotel & Resort, Bukit Alamanda Resort & Resto, dan Tirtagangga Hotel.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *