JAKARTA, PERHUTANI (08/08/2019) | Direktur Pengembangan Bisnis dan Pemasaran Perum Perhutani, Bambang Catur Wahyudi bersama Direktur Human Capital Investasi dan Pengembangan PT Wijaya Karya Bangunan (PT Wika) Gedung Nur Al Fata dan PJ Direktur Pengembangan Bisnis PT Patra Jasa Teddy Kurniawan Gusti melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama tentang Pemanfaatan Jasa Lingkungan Wisata Alam Berupa Pembangunan dan Pengelolaan Resort serta Beach Bar yang dua-duanya terletak Di Wana Wisata Pulau Merah Banyuwangi, Rabu (07/08).
Penandatanganan kerjasama ini merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman antara 3 BUMN tersebut yang telah dilaksanakan pada tanggal 12 Februari 2019 tentang rencana pengembangan dan penataan Wana Wisata Pulau Merah.
Dalam sambutannya Bambang Catur Wahyudi menyampaikan bahwa kerjasama ini adalah bentuk nyata dari sinergitas antar BUMN.
“Saya berharap kerjasama ini bisa berjalan lancar, komunikasi antara Perum Perhutani dengan PT Wika Gedung dan PT Patra Jasa lebih intens guna terwujudnya pembangunan Wisata Alam Pulau Merah yang ke depan akan menjadi destinasi kebanggaan Indonesia”, jelas Bambang Catur.
Sejalan dengan itu Direktur Human Capital Investasi dan Pengembangan PT Wika Gedung Nur Al Fata dan PJ Direktur Pengembangan Bisnis PT Patra Jasa Teddy Kurniawan Gusti sepakat bahwa adanya pengembangan wisata ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh pihak termasuk Pemerintah Daerah (Pemda) dan masyarakat sekitar Wisata Pulau Merah.
Sebagai informasi tambahan pantai pulau merah merupakan salah satu destinasi nasional yang cukup terkenal di daerah Banyuwangi dengan beberapa atraksi yang disajikan, diantaranya snorkling, berselancar, menikmati pemandangan pantai, berkeliling di bukit pasir merah, wisata religi (mengunjungi pura tawang alun) dan wisata kuliner dengan dilengkapi fasilitas berupa toilet dan area parkir serta Perhutani akan terus membangun fasilitas umum lainnya.
Untuk menuju pantai pulau merah dapat ditempuh melalaui perjalanan darat menggunakan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi dengan jarak sekitar 60 kilometer dari pusat Kabupaten Banyuwangi, dengan tersedianya bandara dan stasiun bahkan pelabuhan di Banyuwangi lebih mempermudah akses dari luar kota.