Jakarta, 3 Agustus 2019 – Kayak Marathon & Stand Up Paddle mempromosikan keindahan alam Pulau Belitung sebagai upaya untuk menarik lebih banyak wisatawan ke wilayah tersebut.
Wakil Gubernur Bangka Belitung Haji Abdul Fatah di Tanjung Kelayang, Belitung, Jumat (2/8/2019), tahun ini menghadirkan wisata olahraga kayak marathon dan stand up paddle demi mengangkat keindahan alam Pulau Belitung.
“Acara ini bertujuan untuk menghadirkan pariwisatanya yang nantinya mendatangkan wisatawan mancanegara lebih banyak ke Indonesia,” katanya.
Ia mengatakan, Bangka Belitung memiliki karakteristik tersendiri, pertama pariwisata, pertanian, perikanan, dan pertambangan.
“Melalui kegiatan ini, maka proses strategis terus dilakukan salah satunya melalui pariwisata khususnya sport tourism. Peningkatan jumlah peserta terus meningkat, termasuk peserta dari berbagai negara yang turut serta di event ini,” ucapnya.
Dirinya sangat yakin bahwa event ini bisa meramaikan event pariwisata nasional sehingga bisa juga masuk ke dalam event internasional. Daya tarik wisatawan untuk datang ke Belitung semakin banyak.
“Selain pantai, ada bebatuan yang unik otomatis bisa dijual ke mancanegara. Di mana Geopark Belitung sudah ditetapkan menjadi geopark nasional oleh karenanya dengan kesadaran masyarakat mau tak mau Geopark Belitong harus menjadi geopark dunia. Event ini pun menjadi salah satu faktor pendukung memperkaya destinasi wisata dalam memperkuat Belitong sebagai geopark dunia,” lanjutnya.
Ajang sport tourism ini sudah kali kedua diadakan. Bahkan, tahun ini diikuti 69 peserta kayak, 93 peserta stand up paddle, dan 50 kano tradisional. Dari mancanegara sebanyak 6 negara meliputi Malaysia, Singapura, Australia, Korea Selatan, dan Selandia Baru. Untuk kayak marathon 18 km, sementara stand up paddle sejauh 8 km, tahun lalu diikuti 82 peserta.
Stand up paddle adalah seperti papan surfing sedikit lebih besar dan pakai dayung dengan panjang 3 meter. Kayak marathon 18 km, stand up paddle 8 km, tahun lalu 82 peserta, tahun ini 69 peserta kayak, 93 peserta stand up paddle dan 50 kano tradisional.
Sementara itu, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto mengutarakan pariwisata menjadi fokus bagi pemerintah sebagai sumber pendapatan negara. Maka melalui salah satu event pariwisata ini, BPJS Ketenagakerjaan membuktikan diri mendukung pengembangan pariwisata.
“Kami melihat ada olahraga pariwisata yang jadi tren di seluruh dunia. Oleh karenanya kami berinisiatif menyelenggarakan event internasional di Belitung. Kenapa Belitung? Karena Belitung sangat cantik atas keindahannya. Masyarakat dunia harus melihat keindahan Belitung, melalui kegiatan ini sebagai bentuk kami mendukung pariwisata sehingga muncul tenaga baru di bidang pariwisata,” urainya.
Di sisi lain, Person in Charge (PIC) Tanjung Kelayang Kementerian Pariwisata Larasati mengungkapkan bahwa pariwisata Indonesia terus memperlihatkan grafik peningkatan yang pesat dalam menunjukkan perannya sebagai pemasok devisa negara.
“Pariwisata Indonesia terus-menerus mendapatkan pengakuan dari dunia internasional, apalagi country branding wonderful Indonesia berhasil mengalahkan Malaysia dan Thailand. Ini artinya, bahwa keindahan yang dimiliki Indonesia berpotensi besar dalam mendatangkan wisatawan mancanegara. Kehadiran sport tourism ini setidaknya bisa membawa nama Indonesia kian dikenal oleh dunia atas keindahannya,” katanya.
Seperti diketahui bahwa gelaran event dibuka secara langsung oleh Wakil Gubernur Babel Abdul Fatah di Pantai Kelayang, Belitung, turut hadir pada acara pembukaan yakni Bupati Belitung H. Sahani Saleh, S.Sos, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto, Direktur Utama Perum Jasa Tirta II U. Saifudin, dan Person in Charge (PIC) Tanjung Kelayang Kementerian Pariwisata Larasati.