Ekspor 13 Komoditas Pertanian Asal Sumut, Tembus Rp. 5,3 Triliun

Belawan — Sebanyak 13 jenis komoditas pertanian asal Sumatera Utara, sekaligus dilepas ekspor oleh Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Belawan dengan total nilai ekonomi Rp. 5,3 triliun. “Alhamdulilah, kerjasama yang telah dibangun mulai menunjukan hasil yang signifikan, ” kata Hasrul, Kepala Karantina Pertanian Belawan saat melepas total 3.173,3 ton berbagai komoditas ke manca negara di Pelabuhan Belawan, Senin (22/7).

Hasrul menjelaskan ke-13 komoditas tersebut masing-masing adalah pinang biji, sayuran kubis, kelapa parut, asam jawa, nipah, kopi biji, kopi bubuk, teh, kayu, karet, rempah kayu manis, minyak sawit dan arang. Kesemua produk ini telah dijamin kesehatan dan keamanannya oleh petugas Karantina Pertanian melalui serangkaian perlakuan. “Ini untuk memenuhi persyaratan negara tujuan ekspor, kami siap mengawal sebagai unit kerja fasilitator perdagangan,” tambahnya.

Kepala Karantina Belawan juga menyebutkan negara tujuan ekspor kali ini masing-masing Afghanistan, India, Cina, Thailand, Belgia, Haiti, Jepang, Maroko, Amerika Serikat, Singapore dan Iran. Dengan dukungan layanan digital, salah satunya IQFAST (Indonesian Quarantine Full Automation System) kami dapat langsung memantau lalu lintas ekspor produk pertanian, termasuk jika ada keterlambatan layanan misalnya segera dapat diambil langkah antisipasinya, tambah Hasrul.

Saat ini, peningkatan akselerasi ekspor komoditas pertanian menjadi prioritas Kementerian Pertanian dan Karantina Pertanian Belawan selaku unit teknis pelaksana Badan Karantina Pertanian secara sistematis lakukan langkah-langkah mendorong ekspor, khususnya di Provinsi Sumatera Utara. Menumbuhkan eksportir muda dari kalangan milenial dengan program Agro Gemilang, meningkatkan kerjasama dengan instansi dan dinas terkait dengan mensosialisasikan peta aplikasi potensi ekspor komoditas pertanian, IMace dan program kerjasama lainnya untuk meningkatkan ragam dan volume ekspor. “Kerjasama dan koordinasi, kunci keberhasilan mendorong ekspor komoditas pertanian Sumut, kami bersiap sambut Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia di Tahun 2045,” pungkas Hasrul

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *