Tingkatkan Pelayanan, Pelindo 1 Tunjukkan Tren Kinerja Positif

Medan, 3 Juli 2019. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo 1 sebagai BUMN yang bergerak di bidang jasa kepelabuhanan menunjukkan tren positif dalam kinerjanya yang tercermin dari kinerja operasional cabang-cabang pelabuhan yang dikelola Pelindo 1 mengalami peningkatan.

Bongkar muat barang di Pelabuhan Belawan sampai dengan Mei 2019 tercatat mengalami peningkatan 17,58% yang mencapai 4.316.927 Ton, sementara pada periode yang sama pada tahun lalu mencapai 3.671.344 Ton. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya bongkar muat sejumlah komoditi di Pelabuhan Belawan, seperti: Minyak sawit (turunannya) sebesar 20,50% yang mencapai 1.304.286 Ton/m3 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2018 yang sebesar 1.082.323 Ton/m3, semen curah sebesar 44,63% yang per Mei 2019 mencapai 345.160 Ton/m3 dibandingkan pada tahun lalu sebesar 191.085 Ton/m3.

“Arus penumpang di Terminal Penumpang Bandar Deli Pelabuhan Belawan hingga Mei 2019 ini mengalami p yang sangat signifikan. Pelindo 1 melayani 121.995 orang, yang meningkat dua kali lipat dibanding periode yang sama sebesar 39.849 orang,” jelas VP Public Relations Pelindo 1, Fiona Sari Utami.

Selain di Pelabuhan Belawan, Terminal Peti Kemas Domestik Belawan (TPKDB) juga mengalami peningkatan kinerja operasional pelabuhan yang ditunjukkan dengan jumlah peti kemas yang mampu dibongkar/muat sebesar 41 B/S/H (Box/Ship/Hour) per Mei tahun 2019 yang mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan periode yang sama pda tahun 2018 yang sebesar 38 B/S/H yang di atas Standar Kinerja Bongkar Muat Peti Kemas di TPKDB yang ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan yang sebesar 30 B/S/H.

Senada dengan TPKDB, kinerja operasional Belawan International Container Terminal (BICT) juga mengalami peningkatan yakni sebesar 52 B/S/H (Box/Ship/Hour) per Mei tahun 2019 yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, tahun 2017 sebesar 49,05 BSH dan tahun 2018 sebesar 49,85 B/S/H. Angka ini di atas Standar Kinerja Bongkar Muat Peti Kemas di BICT yang ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan yang sebesar 32 B/S/H. 

“BICT menerapkan budaya “Hot Seat Shake Hand” bagi para pekerja lapangan yang akan melakukan pertukaran shift pekerjaan. Budaya ini merupakan kebiasaan yang positif yang diterapkan di BICT untuk meningkatkan pelayanan operasional kepada para pengguna jasa. Ke depanya, Pelindo 1 akan terus meningkatkan pelayanan, menciptakan terobosan-terbosan baru, dan ekspansi bisnis yang turut mendukung kemajuan industri kemaritiman di Indonesia,” tutup Fiona Sari Utami.

Tentang PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)

PT Pelabuhan Indonesia 1 (Persero) merupakan BUMN yang mengelola jasa kepelabuhanan di Indonesia bagian barat. Pelindo 1 berkantor pusat di Medan dan memiliki wilayah operasi di 4 provinsi yang meliputi Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Riau daratan dan Riau Kepulauan, serta mengelola 16 cabang pelabuhan, 11 kawasan pelabuhan/ perwakilan dan mengelola 1 (satu) unit usaha yaitu UGK (Unit Usaha Galangan Kapal) serta 6 (enam) Anak Perusahaan, yaitu PT Terminal Petikemas Indonesia (TPI), PT Prima Terminal Petikemas (PTP), PT Prima Multi Terminal (PMT), PT Prima Indonesia Logistik (PIL), PT Prima Pengembangan Kawasan (PPK) dan PT Prima Husada Cipta Medan (PHCM).

Pelayanan Pelindo 1 meliputi pelayanan kapal, pelayanan barang, pelayanan penumpang dan jasa kepelabuhanan lainnya. Pelindo I mempunyai lokasi strategis di Selat Malaka, yang merupakan selat tersibuk dalam lalu lintas perdagangan dunia dan saat ini sedang mengembangkan pelabuhan Kuala Tanjung sebagai pelabuhan Hub Port Indonesia bagian barat, serta mempunyai pintu utama eksport CPO ke seluruh dunia, yaitu melalui pelabuhan Belawan dan Dumai.

Saat ini Pelindo 1 dalam upaya meningkatkan produktivitas pelayanan secara terus menerus, telah melakukan inovasi dengan menambahkan peralatan dan perpanjangan fasilitas dermaga sehingga untuk meningkatkan produktivitas yang lebih efektif dan efisien. Pengembangan secara kontinu ini juga untuk mendukung suksesnya program pemerintah dalam percepatan pembangunan nasional dan mendukung kebijakan Pemerintah terutama dalam program tol laut untuk memperkuat konektivitas nasional dan menciptakan biaya logistik nasional secara efisien dan efektif serta meningkatkan daya saing nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *