Jakarta, 02 Mei 2019 – Wacana pemindahan ibukota negara kembali kencang bergulir, isu ini mulai diperbincangkan setelah Presiden Joko Widodo mengadakan rapat terbatas di istana, Senin (29/04/2019) lalu. Lantas bagaimana nasib bisnis properti di Jakarta jika ibukota dipindahkan?
Menurut Mart Polman, Managing Director Lamudi.co.id, rencana pemindahan ibukota ini bisa berdampak positif terhadap bisnis properti di Jakarta, karena walaupun tidak menjadi ibu kota lagi, Jakarta akan tetap menjadi pusat perekonomian, sehingga aktivitas jual beli properti tidak akan terganggu dengan masalah politik dan pemerintahan.
“Khusus untuk properti kelas atas memang sangat berpengaruh terhadap kondisi politik dan ekonomi, jadi jika ibu kota berpindah maka bisnis jual beli properti untuk segmen atas akan tetap terjaga,“ kata Mart
Mart juga tetap meyakini bahwa kebutuhan hunian di Jakarta akan tetap tinggi, karena kota ini memiliki pasar properti yang sudah terbentuk, terutama untuk segmen hunian vertikal yang terkoneksi dengan moda transportasi LRT, busway dan MRT.
Selain Jakarta, Mart menilai dampak positif juga akan dirasakan pada daerah yang dipilih sebagai ibukota baru, karena nantinya disana akan dibangun beragam hunian dan infrastruktur baru yang dapat mendorong meningkatnya pasar properti.
“Kebijakan pemindahan ibukota menjadi sangat penting. Namun, sebelum ditentukan, pemerintah tentunya perlu melakukan berbagai kajian mendalam karena selain akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit, kesiapan infrastruktur juga akan menjadi salah satu pertimbangan mendasar.” ujar Mart.
Sekadar catatan, berdasarkan data Lamudi.co.id, saat ini Jakarta menjadi kota paling favorit dicari oleh pencari rumah dengan area pencarian terbanyak berada di kawasan Jakarta Selatan. Rata-rata harga rumah di Jakarta yang paling murah dijual Rp 11 juta per meter persegi, sementara termahal bisa mencapai Rp 62 juta per meter persegi.
****
Tentang Lamudi
Diluncurkan pada akhir 2013 oleh Rocket Internet, Lamudi adalah platform real estat global terkemuka yang berfokus secara eksklusif di pasar negara berkembang. Platform Lamudi tumbuh secara cepat dan memiliki portal properti aktif yang tersedia di Asia (Filipina, Indonesia, Bangladesh, dan Sri Lanka) dan Amerika Latin (Meksiko, Kolombia, Peru). Lamudi juga telah mendapatkan investasi dari investor – investor terkenal termasuk Asia Pacific Internet Group (APACIG), perusahaan patungan Rocket Internet dan Ooredoo, Holtzbrinck Ventures, dan Tengelmann Ventures. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi lamudi.co.id.