Pabrik AQUA Mambal Perkenalkan Muatan Lingkungan melalui Ekowisata Jempanang D’ALAs

Mambal-Abiansemal, Mengawali Maret 2019, PT Tirta Investama Pabrik Mambal (Pabrik AQUA Mambal) bersama dengan PPLH (Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup) Bali memperkenalkan Try Out Ekowisata Jempanang D’Alas di Banjar Jempanang, Desa Belok Sidan, Kecamatan Petang,  Kabupaten Badung. Jempanang D’Alas menjadi rujukan bagi wisatawan untuk menikmati wisata desa yang sarat dengan pesan pelestarian lingkungan yang berdampingan dengan kearifan lokal. Try Out Paket Ekowisata ini dihadiri oleh semua elemen masyarakat mulai anak-anak, perangkat Desa Belok Sidan, tim dari PPLH, tim dari PPLH Bali, BPDAS Unda Anyar, Dinas Pariwisata Badung, DLHK Badung, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Badung, Dinas Koperasi dan UMKM Badung, Pemerintah Kecamatan Petang, PHRI Badung, Forum TJSP Badung, ASITA, Pokdarwis Belok Sidan, Forum Komunikasi Desa Wisata Bali, SMAN 1 Abiansemal, Bumdes Mandala Sari Bongkasa Pertiwi, dan Koperasi Tani Gumi Mambal Lestari. juga Muspika Kecamatan Petang.

Jempanang D’ALAs merupakan keluaran dari program Ayung Lestari. Ayung Lestari sendiri adalah implementasi inisiatif CSR dari Pabrik AQUA Mambal yang dalam pelaksanaannya bekerjasama dengan PPLH Bali semenjak tahun 2014. Lingkup kegiatannya meliputi WASH(Water Access Sanitation and Hygiene) yaitu kegiatan pendampingan pemenuhan air bersih di masyarakat.

Kepala Pabrik AQUA Mambal Wahyu Wulandari menyampaikan bahwa Jempanang D”ALAs ini diharapkan menjadi wadah edukasi bagi masyarakat Banjar juga sekaligus wisatawan yang berkunjung. “Pendampingan yang kami lakukan telah membuahkan hasil dengan lingkungan yang terjaga baik oleh masyarakat dan kearifan lokalnya. Potensi tersebut menjadikan Jempanang sebagai salah satu tujuan ekowisata, kami akan terus mendorong kebaikan tersebut supaya bisa menginspirasi lebih banyak orang” Kata Wahyu Wulandari.

Mewujudkan lingkungan yang mendukung ekowisata, Pabrik AQUA Mambal telah memberikan pendampingan untuk peningkatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) diwujudkan dalam 4 pilar yaitu stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan), mencuci tangan menggunakan sabun, pengelolaan air minum dan pangan rumah tangga dan pengelolaan sampah rumah tangga. Senior Stakeholder Relation Manager Pabrik AQUA Mambal, Forcy Tjandra menambahkan dari sisi konservasi telah terbentuk sekolah lapang konservasi, masyarakat bisa belajar tentang penanaman dan pemeliharaan pohon, mendapatkan manfaat dari jasa lingkungan, anak-anak bisa menerima beasiswa pohon,  dan membangun fasilitas Panen Air Hujan (PAH). “Sedangkan untuk menahan laju air hujan dan meresapkannya kembali ke tanah, masyarakat juga telah mampu membuat rorak, sumur resapan, dan biogas untuk pengolahan limbah ternak”, Tambah Forcy.

Wayan Terimaselaku pelopor berdirinya Jempanang D’ALAs menyampaikan harapannya bahwa ekowisata Jempanang D’ALAs akan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat, sekaligus menjaga lingkungan tetap lestari. “Kami belajar membentuk organisasi ekowisata Jempanang D’ALAs dengan pelatihan guiding, dan pemetaan paket eduwisata, juga pembangunan penangkaran burung endemik dan monitoring flora fauna”, Jelas Terima. “Diharapkan wisatawan tidak sekedar melihat indahnya pemandangan, tetapi bisa belajar bagaimana masyarakat menghargai dan menjaga alam dengan kearifan lokal yang kuat”, tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *